Sentimen
Negatif (65%)
4 Mei 2024 : 19.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ankara

Tokoh Terkait

Turki Setop Hubungan Dagang dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

5 Mei 2024 : 02.16 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Turki Setop Hubungan Dagang dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

ISTANBUL, iNews.id - Turki menghentikan seluruh kerja sama perdagangan dengan Israel. Ini berlaku sampai tercapainya gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, Palestina. Serangan brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober menewaskan hampir 34.600 orang.

Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat mengatakan, penghentian kerja sama ini juga akan dilanjutkan sampai Israel menjamin masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan.

Baca Juga

Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel, Ankara: Berlaku untuk Semua Barang!

Menurut Bolat, Turki terpaksa menghentikan kerja sama dengan negara Yahudi itu karena Israel tak mau kompromi dan membiarkan kondisi di Gaza terus memburuk.

Turki merupakan mitra dagang pertama Israel yang menghentikan ekspor dan impor sejak perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga

Turki Setop Semua Hubungan Dagang dengan Israel

Keputusan Turki itu dikecam Israel. Menteri Luar Negeri Isral, Israel Katz, menuduh Turki telah melanggar perjanjian. Dia juga menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyetujui penghentian kerja sama berperilaku sebagai diktator.

Turki sudah lebih dulu membatasi ekspor barang-barang tertentu ke Israel pada bulan lalu, di antarnya baja, pupuk, dan bahan bakar pesawat jet. Total ada 54 kategori produk yang dihentikan ekspornya ke Israel.

Alasannya Israel menolak untuk mengizinkan masuknya bantuan Turki ke Gaza.

Nilai ekspor Turki ke Israel mencapai sekitar 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp112,4 triliun per tahun.

Data resmi mengungkap, ekspor utama Turki ke Israel adalah baja, kendaraan, plastik, peralatan listrik, dan mesin. Sementara itu impor Turki dari Israel didominasi bahan bakar yang nilainya mencapai 634 juta dolar AS pada 2023.

Editor : Anton Suhartono

Sentimen: negatif (65.3%)