Sentimen
Positif (61%)
2 Mei 2024 : 13.46
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: Kemayoran

Disorot Moeldoko, Borok Motor Listrik Tak Laku Diungkap Pengusaha

2 Mei 2024 : 20.46 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Disorot Moeldoko, Borok Motor Listrik Tak Laku Diungkap Pengusaha

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan bahwa salah satu penyebab lambatnya penjualan motor listrik subsidi karena spesifikasi kendaraannya, yakni jarak tempuh yang tidak terlalu jauh bahkan tidak mencapai 100 Km dalam sekali cas. Hal itu yang menjadi alasan motor listrik tak laku. Namun, industri justru menyatakan sebaliknya.

"Beberapa produk sudah ada yang mengklaim di atas 100 Km jarak tempuhnya, cuma ya masih sedikit," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Hanggoro Ananta kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/5/2024).

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, ada beberapa sepeda motor listrik yang mengklaim memiliki jarak tempuh di atas 100 Km, misalnya Yadea T9, Yadea E8S Pro, United TX3000 serta ALVA Cervo. Semuanya sudah mendapatkan subsidi Rp 7,5 juta dari pemerintah.

-

-

Selain faktor jarak tempuh, ada juga penyebab lain yang berpotensi membuat penjualan motor listrik subsidi berjalan lamban, yakni lamanya pencairan subsidi dari pemerintah. Dalam prosesnya, Diler harus mengajukan subsidi kepada Agen pemegang merk (APM) serta pemerintah sebelum akhirnya disetujui. Namun prosesnya membutuhkan waktu.

Foto: Sejumlah pengendara sepeda motor listrik mengikuti riding bareng motoe RI-1 di depan Gedung PLN, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah pengendara sepeda motor listrik mengikuti riding bareng motoe RI-1 di depan Gedung PLN, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Hubungan APM dan diler bermacam-macam, tapi sebetulnya yang kita harapkan beban Rp 7,5 juta dibebankan kepada pihak APM atau kemudian ada kerja sama APM dengan diler, jadi bebannya semua ngga ke diler, tapi cashflow diler perlu kecepatan, jadi macam-macam," sebut Ketua Aismoli Budi Setiyadi.

"Tapi ada juga APM yang bertanggung jawab, semua ada juga beban bersama apm dan Diler mungkin lain ada beban diler. Itu kita harapkan kalau bisa jangan beban diler karena dari aspek financial butuh cashflow dan ngga begitu besar," lanjutnya.

Sebelumnya, Moeldoko mengungkapkan penyebab tidak lakunya motor listrik salah satunya disebabkan oleh pihak produsen. Pasalnya, produsen motor listrik belum mampu memproduksi kendaraan dengan jarak tempuh yang jauh.

"Tantangan menurut saya ada di produsen. Kalau sepeda motor jarak bisa jauh charging cepat, harga murah, pasti semua akan beli, gampangnya gitu. Jarak bisa 100 km lebih, charge ngga lebih dari satu jam pasti diburu," kata Moeldoko di pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JI-Expo Kemayoran, Selasa (30/4/2024).


[-]

-

Motor Listrik Tak Laku Meski Diguyur Insentif, Moeldoko Bilang Begini
(wur/wur)

Sentimen: positif (61.5%)