Sentimen
Positif (99%)
30 Apr 2024 : 22.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jepara, Bangka

Tokoh Terkait

Perusahaan AS Mau Bangun 'Nuklir' di RI, Ini Lokasinya..

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

30 Apr 2024 : 22.40
Perusahaan AS Mau Bangun 'Nuklir' di RI, Ini Lokasinya..

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan reaktor nuklir asal Amerika Serikat (AS) yakni PT ThorCon Power Indonesia (TPI) berencana akan bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia yang ditargetkan akan dibangun di Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Direktur Operasi TPI, Bob S. Effendi mengatakan alasan dibalik dipilihnya Babel untuk bisa dibangun PLTN di Indonesia yakni lantaran lokasi tersebut adalah lokasi iyng sudah digadang-gadang untuk bisa dibangun PLTN.

Namun, Bob megatakan pihaknya sebenarnya memiliki total 3 lokasii yang dipertimbangkan bisa dibangun PLTN yang mana salah satunya adalah Provinsi Babel. Hal itu diungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah melakukan studi pada tahun 2019 lalu.

-

-

Dari 3 lokasi yang menjadi pertimbangan, Gubernur Bangka Belitung adalah orang pertama yang menyambut pembangunan PLTN di wilayah Babel.

"Sebenarnya saat kita selesai menyelesaikan studi kami di 2019 dengan ESDM, itu ada tiga provinsi. Salah satunya Bangka Belitung ya. Nah cuma dari tiga provinsi itu, yang dengan cepat menyambut dengan baik itu adalah Gubernur Bangka Belitung. Nah sesungguhnya adalah itu," jelas Bob dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (30/4/2024).

Bob merasa, pembangunan proyek PLTN di dalam negeri tidak bisa berjalan bila tidak ada dukungan dari pemerintahan daerah setempat.

Alasan lainnya, pemilihan Provinsi Babel untuk dibangun PLTN adalah lantaran masyarakat di Babel sudah teredukasi perihal energi nuklir yang mana Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BATAN) sebelumnya sudah terlebih dahulu mengedukasi di wilayah tersebut.

"Juga masyarakat di sana sudah teredukasi karena BATAN saat itu juga sudah sering bolak-balik ke Bangka Belitung walaupun karena program-program sebelumnya setelah gagal di Jepara dulu, lalu kan ke Bangka Belitung ya," ungkapnya.

Adapun, dia mengatakan dengan segala pertimbangan yang ada, pemilihan lokasi di Babel sudah dirasa tepat. Hal itu juga didorong oleh Provinsi Babel yang diklaim mengandung mineral ikutan dari Timah yakni Thorium sebagai sumber energi yang luar biasa namun belum termanfaatkan.

"Nah yang terakhir adalah di Bangka Belitung itu memiliki satu mineral ikutan timah yang namanya thorium. Yang itu sebenarnya adalah suatu sumber energi yang luar biasa. Tapi saat ini belum termanfaatkan gitu ya. Jadi karena tiga hal itulah kita memilih Bangka Belitung," bebernya.

Asal tahu saja, ThorCon berencana membangun PLTN pertama di Indonesia yang bisa beroperasi pada tahun 2032 mendatang dengan nilai investasi mencapai Rp 17 triliun.

PLTN tersebut nantinya akan memiliki kapasitas 500 Mega Watt (MW) dengan investasi mencapai Rp 17 triliun.

Bob klaim hal itu sudah dikomunikasikan oleh pihaknya ke pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)

"Jadi kita merencanakan membangun PLTN yang harapannya akan menjadi PLTN pertama yang saat ini juga kita sudah komunikasikan ke Dewan Energi Nasional ESDM dan mungkin tadi juga ada Pak Rachmat Kaimuddin juga Kementerian Marves. Kita akan membangun ini 500 MW (PLTN) dengan investasi sekitar 17 triliun," katanya.

Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Bob menyebutkan pihaknya sudah saat ini tengah menyusun proposal yang nantinya akan diajukan kepada pemerintah untuk bisa mendukung pembangunan PLTN pertama di dalam negeri.

"Bahkan kita juga saat ini baru saja minggu lalu menyelesaikan kick-off meeting bersama Dewan Energi Nasional untuk menyusun proposal yang akan kita ajukan kepada pemerintah untuk memayungi program ini," imbuh dia.

Bob menyebutkan pihaknya merencanakan pembangunan PLTN dengan nilai investasi triliunan Rupiah tersebut bisa dibangun di Provinsi Bangka Belitung yang mana pihaknya sendiri menargetkan proyek tersebut sudah bisa beroperasi pada tahun 2030 mendatang.

"Kita mudah-mudahan akan kita tempatkan itu di Bangka Belitung, di Provinsi Bangka Belitung dan tahun 2030 kita sudah bisa beroperasi. Dan kami yakin ini dapat menjadi suatu solusi praktis transisi energi, yaitu menghentikan PLTU batu bara," tutupnya.


[-]

-

Jreng.. Pembangkit Nuklir di RI Bukan Lagi Opsi Terakhir
(pgr/pgr)

Sentimen: positif (99.5%)