Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kab/Kota: Riyadh
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Jelang Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Waspadai Website dan Aplikasi Palsu
iNews.id Jenis Media: Nasional
RIYADH, iNews.id - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memperingatkan kepada jemaah haji lokal maupun internasional untuk berhati-hati terhadap maraknya penipuan. Saat ini banyak operator haji tak berizin serta website maupun aplikasi mengenai haji yang palsu.
Kementerian meminta jemaah untuk mengecek semua hal tentang haji melalui situs web maupun aplikasi resmi.
Baca Juga
Tak Nyerah, Menlu AS Terus Lobi Arab Saudi agar Berdamai dengan Israel
Menurut kementerian, mengurus perizinan maupun berkomunikasi dengan dengan saluran-saluran haji yang resmi akan memastikan hak-hak jemaah terlindungi.
Kementerian menyebut di akun media sosial X, website resmi haji adalah localhal.halj.gov.sa dan aplikasi Nesk untuk jemaah dalam negeri.
Baca Juga
Kabar Gembira! Arab Saudi Bolehkan Jemaah Pemegang Visa Apa pun untuk Umrah
Sementara itu platform 'Nusk-Hajj' melayani jemaah asal Eropa, Amerika, Australia, serta negara-negara Asia dan Afrika tertentu.
Peringatan ini disampaikan menyusul pengumuman kementerian pekan lalu yang merinci persyaratan kesehatan khusus bagi jemaah haji tahun ini. Semua jemaah haji dari dalam negeri harus sudah mendapat vaksin yang tercantum dalam aplikasi 'Sehaty', yakni vaksin Covid-19 setidaknya 1 dosis, vaksin influenza untuk tahun 2024 1 dosis, dan vaksin meningitis 1 dosis yang berlaku 5 tahun terakhir.
Baca Juga
Arab Saudi Buka Pameran Haji dan Umrah 2024, Ada Perwakilan Indonesia yang Hadir
Semeentara bagi jemaah internasional, kementerian mewajibkan vaksin meningitis Neisseria yang dilakukan tidak kurang dari 10 hari serta tidak lebih dari 5 tahun sebelum tiba di Arab Saudi.
Oleh karena itu otoritas kesehatan negara asal jemaah harus memastikan waktu vaksinasi dengan mencatat jenis dan tanggal vaksin pada sertifikat. Selain itu, semua jemaah diwajibkan menerima setidaknya satu dosis vaksin polio oral bivalen atau vaksin polio yang tidak aktif.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: positif (97.7%)