Sentimen
Negatif (66%)
30 Apr 2024 : 07.59
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kab/Kota: Stockholm

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Rasmus Paludan

Rasmus Paludan

Lagi, Alquran Dibakar di Swedia

30 Apr 2024 : 14.59 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Lagi, Alquran Dibakar di Swedia

STOCKHOLM, iNews.id - Seorang perempuan melakukan aksi membakar Alquran di Stockholm, Swedia. Pelaku yang diketahui bernama Jade Sandberg itu menyebut dirinya aktivis Kristen.

Media Turki A Haber, dalam posting-an di X, melaporkan aksi tersebut terjadi pada Jumat (26/4/2024). Dalam tayangan video di X, 
perempuan 48 tahun itu membakar kibat suci Alquran dekat dengan mobil polisi.

Baca Juga

Viral Alquran Masih Utuh saat Kebakaran Hanguskan 2 Rumah di Kolaka Timur

“Islam keluarlah dari Swedia,” kata Sandberg, dalam video, seperti dilaporkan kembali RT.

Aksi Sandberg diyakini mendapat izin dari pihak berwenang karena polisi berada di lokasi dan tak menghentikannya.

Baca Juga

Salwan Momika Pria Pembakar Alquran Diusir dari Norwegia, Kini Hidup Terkatung-katung

Setelah itu Sandberg juga mengunggah video dan foto dari demonstrasi tersebut di akun X. Dia menyebut dirinya sebagai pendeta, pengusir setan, dan ahli demonologi.

Pembakaran Alquran oleh Sandberg diketahui sebagai aksi kedua di Swedia sepanjang 2024.

Baca Juga

Ternyata Masih Hidup! Salwan Momika Si Pembakar Alquran Ditangkap Polisi Norwegia

Unjuk rasa serupa marak di Swedia pdaa 2023, dimotori oleh politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan. Aksi paling menyita perhatian dari pria yang juga memiliki kewarganegaraan Swedia itu adalah membakar mushaf Alquran di depan Kedutaan Besar Turki pada Januari 2023.

Pihak berwenang Swedia mengecam tindakan tersebut, namun masih mengizinkannya dengan alasan undang-undang menjamin hak atas kebebasan berekspresi. 

Namun terkait maraknya aksi serupa, Swedia pada tahun lalu berencana mengubah Undang-Undang Ketertiban Umum untuk mencegah insiden pembakaran Alquran. Parlemen Swedia diperkirakan akan menyelesaikan evaluasi terhadap rancangan undang-undang tersebut pada musim panas tahun ini.

Editor : Anton Suhartono

Sentimen: negatif (66.3%)