LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil atau Emil, mengungkapkan pandangannya terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam Rakornas IKN di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Emil menyatakan bahwa Jakarta tidak pernah disiapkan untuk menjadi ibu kota sejak dulu.

"Jakarta tidak pernah disiapkan untuk jadi ibu kota Republik Indonesia. Jakarta adalah ibu kota yang tidak sengaja, kepaksa," ujarnya.

Baca Juga: Telan Anggaran Rp 70 Miliar, Ridwan Kamil Sebut Museum Ini Adalah Karya yang Paling Menguras Emosi dan Batinnya

Menurut Kang Emil, IKN bukanlah ide dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), melainkan implementasi dari kewajiban sejarah.

Dia menjelaskan bahwa sejak zaman kolonial Belanda, Batavia (nama Jakarta dulu) tidak layak menjadi ibu kota, bahkan sempat ingin dipindahkan ke Bandung, Jawa Barat.

Emil juga menyinggung bahwa pemindahan ibu kota ke Bandung gagal pada tahun 1929 akibat depresi besar ekonomi dunia, serta terhambat oleh kedatangan Jepang yang menjajah Indonesia pada 1942.

Bahkan, gagasan Presiden Soekarno pada tahun 1950-an untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan juga tidak terwujud karena berbagai kendala.

Baca Juga: Nasdem Buka Peluang Anies Baswesan Maju di Pilkada DKI Jakarta, Berpotensi Melawan Ridwan Kamil? Ini Kata Pengamat

Semua tanggapan Kang Emil ini di hargai oleh netizen yang meliahat unggahan channel youtube Kompas.com.

Dikutip AYOBANDUNG.COM dari halaman tersebut, salah satu komentar warganet yang ternyata turut mendukung Kang Emil maju di pencalonan Presiden 2029 mendatang.

"Kami support klo 5 tahun lagi kang emil jadi capres" dari akun

"Suka banget kalo pak Ridwan ada di IKN... yakin banget kal IKN akan elok dan keren..." komentar akun yang lainnya.

Baca Juga: Progres Pembangunan di IKN Capai 75 Persen, Ridwan Kamil Optimis Upacara HUT di Ibu Kota Baru hingga Beberkan Ini

"RK bicaranya TSM (terstruktur sistimatis & masive) ..." kata akun @kun*** memuji.

Namun, Emil menegaskan bahwa pada akhirnya, dalam era Presiden Jokowi, kebutuhan sejarah untuk IKN menjadi kenyataan. Dia mengajak semua pihak untuk mendukung keputusan besar tersebut, yang bukan hanya urusan politik praktis, tetapi juga merupakan sebuah mimpi besar bangsa Indonesia untuk menjadi negara adidaya.

Dengan demikian, pemindahan ibu kota menjadi IKN merupakan sebuah langkah besar yang dipandang sebagai manifestasi dari cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju dan berpengaruh di kancah internasional. ***