LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Pada tanggal 27 april 2023 Garut, Jawa Barat mengalami guncangan gempa yang terasa bahkan hingga wilayah Bandung dan Jakarta. Tentu Gempa ini menjadi fenomena yang membuat Masyarakat panik dan terkejut.

Lalu apakah gempa ini berpotensi tsunami dan apakah penyebab dari terjadinya fenomena gempa tersebut? Mari kita Simak informasi terkait gempa tersebut.

BMKG mencatat gempa ini terjadi pada jam 23.29 Waktu Indonesia Barat. Terjadi juga gempa susulan pada jam 23.55 Waktu Indonesia Barat.

Baca Juga: Pengumuman Waktu Pencairan Gaji 13 Pensiunan PNS, Akan Dicairkan pada Tanggal Berikut ini

BMKG menyebutkan pada laman Twitter (x) bahwa gempa ini berkekuatan 6.5 magnitudo yang terjadi di daerah Garut. Mengutip dari akun Twitter (x) BMKG

“#Gempa Dirasakan Magnitudo: 6.5, Kedalaman: 10 km, 27 Apr 2024 23:29:47 WIB, Koordinat: 8.42 LS-107.26 BT (Pusat gempa berada di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut) #BMKG”.

Gempa ini pun memiliki kedalam 10 kilometer mengutip dari laman Twitter (x) resmi BMKG.

Gempa ini tentu mengakibatkan beberapa kerusakan bangunan umum dan pribadi. Beberapa daerah yang merasakan dampaknya adalah Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya hingga Kabupaten Purwakarta.

Gempa ini mengakibatkan beberapa kerusakan yang terjadi di beberapa daerah Jawa Barat dan sekitarnya.

Kerusakan sejauh ini banyak terjadi di kabupaten Garut yang didominasi dengan kerusakan unit rumah. Bahkan di kabupaten Tasik gempa ini mengakibatkan kerusakan salah satu pesantren.

Baca Juga: Sudah Diputuskan, Ini Jadwal Waktu Pencairan Gaji ke 13 PNS, akan Dicairkan pada Tanggal Berikut

Informasi kerusakan ini bersifat dinamis dan dapat berubah. Diharap tidak adanya kerusakan lainya dan kerusakan vital yang berdampak kepada bangunan umum masyarakat.

BPBD (Badan penanggulangan bencana daerah) kabupaten dan kota berkordinasi dengan BPBD provinsi Jawa Barat. BPBD kabupaten dan kota melakukan assessment di wilayahnya masing-masing.

Timbul keresahan dan kepanikan masyarakat akan terjadinya tsunami akibat gempa ini. Syukurnya hal ini telah di konfirmasi oleh BMKG tidak adanya potensi terjadinya tsunami.

Gempa ini dikategorikan menjadi gempa menengah. Daryono sebagai Kepala BMKG menyebutkan gempa ini bukanlah gempa megathrust.

Menurut Daryono, gempa yang terjadi pada malam hari ini terjadi akibat adanya aktifitas lempengan bumi. Aktifitas deformasi batuan dalam lempengan bumi Indo-Australia lah yang dicuragi menjadi akibat gempa. Gempa ini dikategorikan sebagai instralab earthquake.

Daryono berkata sejauh ini sangat kecil terjadinya gempa susulan. Dia pun menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan termakan informasi hoaks yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Berikut informasi terkait gempa yang terjadi di kabupaten garut pada malam hari (27/4) diharapkan Masyarakat tetap waspada dan membekali diri dengan pengetahuan penyelamatan diri jika suatu waktu gempa terjadi kembali. (Ayobandung.com/Magang/Nidya Angelica)