Sentimen
Positif (100%)
27 Apr 2024 : 09.36
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Bojonegoro, Surabaya, Bogor, Sidoarjo, Wonogiri, Banyuwangi, Konawe, Badung, Kulon Progo, Solo, Sumedang, Serang, Denpasar

Kasus: stunting

Hadiah Jokowi untuk Mantu, Nama Gibran Tiba-tiba ”Hilang”

27 Apr 2024 : 09.36 Views 18

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Hadiah Jokowi untuk Mantu, Nama Gibran Tiba-tiba ”Hilang”

SURABAYA, FAJAR – Daftar penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, ada 15 kepala daerah. Termasuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Namun, saat penyerahan penghargaan untuk Kada yang dinilai berhasil mengatasi persoalan dan menciptakan inovasi di Surabaya, Kamis, 25 April, mendadak nama Gibran ”hilang”. Tinggal 14 nama, termasuk Bobby, adik ipar Gibran (lihat grafis).

Wakil presiden terpilih itu juga tak datang dalam puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) di Surabaya tersebut. Begitu pula sang ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang semula dijadwalkan hadir.

Penyerahan Satyalancana pun dilakukan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Balai Kota Surabaya. Dalam kesempatan itu, Tito berusaha mengklarifikasi hilangnya nama Gibran tersebut.

”Kalau Mas Gibran (sedari awal) bukan dapat Satyalancana, tapi piagam penghargaan (untuk Solo sebagai salah satu kota dengan kinerja tertinggi, Red),” ujarnya.

Tito menjelaskan, Gibran tidak hadir karena jadwalnya sedang padat. Apalagi, sehari sebelumnya (24/4), bersama Prabowo Subianto, dia ditetapkan KPU sebagai wakil presiden terpilih.

Ditambah agenda menyapa warga Jakarta sesudahnya. ”Kebetulan, saya juga hadir di KPU,” kata Tito.

Menurut dia, Gibran juga sudah menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut. Tito membantah pula adanya sinyalemen kalau penghargaan yang diserahkan kemarin itu titipan menyusul masuknya nama Bobby dan Gibran serta Medan dan Solo.

Sebab, kementerian yang dipimpinnya juga melibatkan kementerian terkait, akademisi, serta lembaga swadaya masyarakat dalam penilaian.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) 2019–2024 Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga termasuk penerima Satyalancana. Penilaian tersebut berdasar hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah (EPPD) secara nasional tahun 2022 serta laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) provinsi dan kabupaten kota tahun 2021.

Jawa Timur dan Surabaya juga mendapat nilai tertinggi sebagai provinsi dan kota dengan kinerja tertinggi. Penilaiannya didasarkan EPPD 2023. Jawa Timur mengungguli Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

Sementara, Surabaya bertengger di posisi pertama dengan nilai 3,5866 di atas Surakarta dan Medan. Tito menegaskan, semua provinsi, kota, dan kabupaten terpilih berdasar penilaian dari tim independen.

Selain Gibran, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang sudah berstatus tersangka dalam kasus pemotongan insentif ASN (aparatur sipil negara) pajak juga tidak hadir lantaran sakit.

Tito menjelaskan, ada prosedur penetapan status nonaktif kepala daerah. Kalau hanya ditetapkan sebagai saksi, belum bisa dinonaktifkan. Berbeda lagi kalau ditetapkan sebagai tersangka.

Status nonaktif bisa diberikan. Apalagi, kepala daerah sudah menjadi terdakwa. ”Kalau itu bisa diberhentikan sementara, tapi ini bicara prosedur ya,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menuturkan, penghargaan yang didapatkannya murni karena penilaian. Jadi, tidak ada hubungannya dengan statusnya sebagai menantu presiden. Menurut dia, dirinya layak menyabet penghargaan tersebut karena beberapa faktor.

Terutama bisa menghilangkan pungutan liar serta memberikan pelayanan cepat dan transparan kepada publik.

Terkait dengan tidak datangnya Gibran, Bobby irit bicara. ”Saya belum tahu pastinya karena belum bertemu,” katanya.

Satyalancana memiliki penilaian keberhasilan yang berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dinilai berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan. Termasuk berhasil membangun transportasi publik yang terintegrasi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang juga menyabet Satyalancana menyampaikan, penghargaan itu diraih berkat inovasi di bidang pariwisata. Dampaknya, pendapatan asli daerah bagi Banyuwangi bisa bertambah.

”Kami berfokus mengembangkan wisata yang berdampak untuk mengentaskan kemiskinan,” terangnya. (omy/c14/ttg/dir)

Penerima Satyalancana

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Bupati Kulon Progo Sutedjo Bupati Wonogiri Joko Sutopo Bupati Banyuwangi 2021 Bupati Bojonegoro Anna Muawanah Bupati Badung 20212024 I Nyoman Giri Bupati Hulu Sungai Selatan Achmad Fikry Bupati Konawe 20182023 Kery Saiful Konggoasa Wali Kota Medan M. Bobby Afif Nasution Wali Kota Serang Syafrudin Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Wali Kota Denpasar I Gusti
Ngurah Jaya Negara

Sentimen: positif (100%)