Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Mampang Prapatan
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Proyek Ahok Senilai Rp 183 Miliar Ini Malah Bikin Jakarta Macet Parah hingga Disentil Anies Baswedan, Bisa Tebak?
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pada tahun 2016, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, memulai proyek pembangunan Underpass Mampang-Kuningan.
Proyek ini, yang dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan total anggaran mencapai Rp 183 Miliar, menjadi salah satu inisiatif besar pada masa pemerintahannya.
Namun, perjalanan pembangunan underpass ini tidaklah mulus.
Kendala terjadi, dan akhirnya proyek ini baru selesai dan diresmikan pada era kepemimpinan Anies Baswedan.
Sebanyak 300 tenaga kerja dan berbagai alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan proyek ini, tetapi perselisihan antara era pemerintahan Ahok dan Anies terkait analisis dampak lingkungan (Amdal) dan rekayasa lalu lintas menyertai langkah-langkah proyek ini.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dijagokan Maju Pilgub Jabar 2024, Ini Daftar Nama yang Digadang-Gadang Jadi Lawannya, Siapa Paling Berat?
Anies Baswedan, mengomentari proyek tersebut, menyebut kurangnya Amdal lalu lintas sebagai salah satu masalah yang akan berdampak buruk pada lalu lintas Jakarta.
Beliau memprediksi akan terjadi kemacetan yang luar biasa di masa mendatang akibat kurangnya persiapan dalam rekayasa lalu lintas sebelum dan selama pengerjaan proyek tersebut.
Kemacetan yang memprihatinkan akhirnya terjadi pada 13 November 2023.
Jalan Mampang Prapatan Raya arah Kuningan, Jakarta Selatan, lumpuh total karena tutup got yang rusak di underpass Mampang arah Kuningan.
Para pengendara terjebak dalam kemacetan yang parah, memerlukan waktu hingga 2 jam untuk menempuh jarak yang seharusnya hanya membutuhkan 40 menit.
Dampak yang muncul dari kurangnya perencanaan dan analisis yang matang sebelum proyek ini dilaksanakan sangat dirasakan oleh masyarakat pengguna jalan.
Bukan hanya mereka yang terjebak dalam kemacetan, tetapi juga petugas jalan raya seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) yang kewalahan mengatasi situasi tersebut.
Baca Juga: Pro Kontra Wacana Anggaran Seragam Dinas DPRD Jakarta Capai 3 Miliar Serta Dilengkapi Pin Emas, Warganet: Dimana Hati Nuraninya
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa setiap proyek infrastruktur, terutama yang memiliki dampak signifikan terhadap lalu lintas dan lingkungan, haruslah melalui evaluasi dan perencanaan yang matang.
Analisis yang komprehensif sebelumnya dapat membantu mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.
Semua pihak terlibat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berkelanjutan dan tidak memberikan beban tambahan pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.***
Sentimen: negatif (79.9%)