Sentimen
Positif (80%)
20 Apr 2024 : 23.25
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Kutai Timur

Hadiri Puncak Pesta Adat Wehea, Pj Gubernur Kaltim: Harus Dilestarikan

21 Apr 2024 : 06.25 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Hadiri Puncak Pesta Adat Wehea, Pj Gubernur Kaltim: Harus Dilestarikan

Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menghadiri puncak acara Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai yang digelar di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu, 20 April 2024. Lom Plai merupakan pesta syukur panen padi yang dilaksanakan masyarakat adat Wehea setiap tahun. Lom Plai adalah kegiatan bersama 6 desa di kawasan Wehea, yakni Desa Liaq Leway, Desa Bea Nehas, Desa Nehas Liang Bing, Desa Long Wehea, Desa Diaq Lay, dan Desa Dea Beq. Setibanya di Desa Nehas Liah Bing, Pj Gubernur Akmal Malik dan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman disambut ritual adat oleh tokoh adat Wehea. "Seni budaya Wehea ini luar biasa. Harus terus kita lestarikan," kata Pj Gubernur Akmal Malik di sela kegiatan Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai, Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu, 20 April 2024.   Dalam kegiatan ini dilakukan satu ritual warga turun ke pondok darurat di tepi Sungai Wahau. Makna sesungguhnya pesta adat ini adalah pembersihan kampung oleh para perempuan adat Wehea. Ritual pembersihan kampung ini disebut Embos Min.  Embos Min untuk membuang segala kesialan dan kejahatan yang ada di dalam kampung. Saat mereka berjalan ke arah hulu atau hilir kampung tidak ada satu pun yang boleh melintas, baik itu hewan maupun manusia, sehingga warga diarahkan ke tepi sungai. Dia berharap kegiatan ini digelar rutin setiap tahun dan mengundang wisatawan agar lebih dikenal luas. "Saya sarankan setiap penyelenggaraan,  kita juga mengundang wisatawan mancanegara dan berbaur dengan budaya lain agar lebih meriah dan lebih dikenal," ujar Akmal. 

Jakarta: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menghadiri puncak acara Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai yang digelar di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu, 20 April 2024. Lom Plai merupakan pesta syukur panen padi yang dilaksanakan masyarakat adat Wehea setiap tahun.
 
Lom Plai adalah kegiatan bersama 6 desa di kawasan Wehea, yakni Desa Liaq Leway, Desa Bea Nehas, Desa Nehas Liang Bing, Desa Long Wehea, Desa Diaq Lay, dan Desa Dea Beq. Setibanya di Desa Nehas Liah Bing, Pj Gubernur Akmal Malik dan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman disambut ritual adat oleh tokoh adat Wehea.
 
"Seni budaya Wehea ini luar biasa. Harus terus kita lestarikan," kata Pj Gubernur Akmal Malik di sela kegiatan Pesta Adat dan Budaya Wehea Lom Plai, Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu, 20 April 2024.
 
Dalam kegiatan ini dilakukan satu ritual warga turun ke pondok darurat di tepi Sungai Wahau. Makna sesungguhnya pesta adat ini adalah pembersihan kampung oleh para perempuan adat Wehea. Ritual pembersihan kampung ini disebut Embos Min. 
Embos Min untuk membuang segala kesialan dan kejahatan yang ada di dalam kampung. Saat mereka berjalan ke arah hulu atau hilir kampung tidak ada satu pun yang boleh melintas, baik itu hewan maupun manusia, sehingga warga diarahkan ke tepi sungai.
 
Dia berharap kegiatan ini digelar rutin setiap tahun dan mengundang wisatawan agar lebih dikenal luas. "Saya sarankan setiap penyelenggaraan,  kita juga mengundang wisatawan mancanegara dan berbaur dengan budaya lain agar lebih meriah dan lebih dikenal," ujar Akmal. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)

Sentimen: positif (80%)