Sentimen
Negatif (100%)
20 Apr 2024 : 18.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Gunung, Yogyakarta

Aktivitas Kegempaan Tinggi, 5 Gunung Api di Indonesia Berstatus Siaga

21 Apr 2024 : 01.49 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Aktivitas Kegempaan Tinggi, 5 Gunung Api di Indonesia Berstatus Siaga

AYOBANDUNG.COM - Selain Gunung Ruang yang telah berstatus level 4 (Awas), di Indonesia saat ini terdapat lima gunung api berstatus level 3 atau siaga. Level siaga hanya satu level di bawah Awas.

Kelima gunung tersebut adalah Gunung Awu di Sulawesi Utara; Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur; Marapi di Sumatera Barat; Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah; dan Gunung Semeru di Jawa Timur.

Data Badan Geologi, Gunung Awu tercatat mengalami tiga kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4-30 mm, dan lama gempa 4-15 detik. Satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 10 mm, S-P 0.5 detik dan lama gempa 8 detik. Serta delapan kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-27 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 50-205 detik.

Baca Juga: Usai Erupsi, Kondisi Terkini Gunung Ruang Tak Ada Aktivitas Kegempaan

“Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak G. Awu,” kata Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.

Kedua, Gunung Ili Lewotolok berstatus siaga dengan aktivitas lima kali gempa Letusan atau erupsi dengan amplitudo 21-23.7 mm, dan lama gempa 39-52 detik. 75 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-19.8 mm, dan lama gempa 25-139 detik. Satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 5.4 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 21 detik.

Rekomendasi atas gunung ini adalah masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak kawah G. Ili Lewotolok.

Ketiga, Gunung Merapi Sumbar dengan aktivitas satu kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 30.4 mm, dan lama gempa 42 detik.Satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 1.7 mm, S-P 1.3 detik dan lama gempa 15 detik. Satu kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1.8 mm, dan lama gempa 13 detik. Serta aktivitas kegempaan lainnya.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang Muntahkan Petir Vulkanik, PVMBG Beberkan Fakta Mengerikan, Begini Penjelasannya

Rekomendasinya, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Keempat, Gunung Merapi di Yogyakarta dengan kejadian enam kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 16.88-98.6 detik. 23 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 5.72-9.48 detik. Dua kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 34-80 mm, dan lama gempa 9.84-11.64 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 82 detik.

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” jelas dia dikutip dari Magma.

Kelima, Gunung Semeru di Surabaya lima kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 21-22 mm, dan lama gempa 75-125 detik. Dua kali gempa Guguran dengan amplitudo 5 mm dan lama gempa 60 detik. 1 kali Harmonik dengan amplitudo 7 mm, dan lama gempa 125 detik. Satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9 mm, S-P 20 detik dan lama gempa 45 detik.

Baca Juga: Detik-detik Gunung Ruang Erupsi, Sebanyak 843 Warga Langsung Dievakuasi, Status Awas!

Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.***

 

Sentimen: negatif (100%)