Sentimen
Netral (79%)
18 Apr 2024 : 09.09
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Respons Kemenparekraf Soal Wisatawan Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

18 Apr 2024 : 09.09
Respons Kemenparekraf Soal Wisatawan Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang

Jakarta: Belum lama ini wisatawan di Jepang yang diduga Warga Negara Indonesia (WNI) merusak pohon bunga Sakura. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akhirnya memberikan tanggapan.    Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok turis yang diduga WNI sedang berada di dekat pohon sakura. Dua di antaranya kemudian menarik ranting pohon tersebut dan mengguncang-guncangkannya.    Akibatnya, bunga-bunga yang cantik itu berjatuhan. Bahkan ranting juga tampak patah setelahnya. Bukannya merasa bersalah, sekelompok turis itu malah asik tertawa sambil mengabadikan momen bunga sakura yang dipaksa berguguran.     Tak hanya di kalangan warganet Indonesia, kejadian itu rupanya masuk salah satu akun Facebook, Japan Travel Tips and Planning. Akun tersebut mengungkap bahwa pria di video merupakan warga Indonesia.   “Aku bertanya pada mereka dan pria itu berkata dari Indonesia. Aku tak bisa berkata apa-apa ketika melihat mereka melakukan itu,” tulis akun tersebut.   Turis Indonesia diduga rusak bunga sakura https://t.co/qzHyyboICm pic.twitter.com/Q3WGlUjhmd — Jejak digital. (@ARSIPAJA) April 14, 2024     Tanggapan Kemenparekraf Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya sungguh menyayangkan kejadian viral itu. Ia meminta masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi saat berlibur di manapun.    “Kembali ya kita harus belajar. Kesadaran kolektif,” kata Nia dalam Weekly Brief With Sandiaga Uno secara virtual, Selasa, 16 April 2024.    Menurutnya, kualitas pariwisata bisa tergambar dari perilaku para wisatawannya. Oleh karena itu, ia mengimbau WNI agar selalu berhati-hati dalam bersikap ketika sedang berwisata ke manapun.   “Pariwisata itu punya semua orang Indonesia, pariwisata itu bisnis persepsi dan itu mungkin terwakili dari kelakuan kita. Jadi tolong, setiap orang itu harus bisa jadi ambassador pariwisata. Negara ini harus maju dan memiliki kesadaran kolektif, ” ujarnya.  

Jakarta: Belum lama ini wisatawan di Jepang yang diduga Warga Negara Indonesia (WNI) merusak pohon bunga Sakura. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akhirnya memberikan tanggapan. 
 
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok turis yang diduga WNI sedang berada di dekat pohon sakura. Dua di antaranya kemudian menarik ranting pohon tersebut dan mengguncang-guncangkannya. 
 
Akibatnya, bunga-bunga yang cantik itu berjatuhan. Bahkan ranting juga tampak patah setelahnya. Bukannya merasa bersalah, sekelompok turis itu malah asik tertawa sambil mengabadikan momen bunga sakura yang dipaksa berguguran.
 
 
Tak hanya di kalangan warganet Indonesia, kejadian itu rupanya masuk salah satu akun Facebook, Japan Travel Tips and Planning. Akun tersebut mengungkap bahwa pria di video merupakan warga Indonesia.
 
“Aku bertanya pada mereka dan pria itu berkata dari Indonesia. Aku tak bisa berkata apa-apa ketika melihat mereka melakukan itu,” tulis akun tersebut.
 

Turis Indonesia diduga rusak bunga sakura https://t.co/qzHyyboICm pic.twitter.com/Q3WGlUjhmd

— Jejak digital. (@ARSIPAJA) April 14, 2024     Tanggapan Kemenparekraf Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya sungguh menyayangkan kejadian viral itu. Ia meminta masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi saat berlibur di manapun. 
 
“Kembali ya kita harus belajar. Kesadaran kolektif,” kata Nia dalam Weekly Brief With Sandiaga Uno secara virtual, Selasa, 16 April 2024. 
 
Menurutnya, kualitas pariwisata bisa tergambar dari perilaku para wisatawannya. Oleh karena itu, ia mengimbau WNI agar selalu berhati-hati dalam bersikap ketika sedang berwisata ke manapun.
 
“Pariwisata itu punya semua orang Indonesia, pariwisata itu bisnis persepsi dan itu mungkin terwakili dari kelakuan kita. Jadi tolong, setiap orang itu harus bisa jadi ambassador pariwisata. Negara ini harus maju dan memiliki kesadaran kolektif, ” ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)

Sentimen: netral (79%)