Sentimen
Negatif (88%)
15 Apr 2024 : 04.20
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: bandung

Masjid Megah Buatan Ridwan Kamil di Jawa Barat Viral di X, Disebut Tidak Layak untuk Dikunjungi Kedua Kalinya, Kenapa?

15 Apr 2024 : 11.20 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Masjid Megah Buatan Ridwan Kamil di Jawa Barat Viral di X, Disebut Tidak Layak untuk Dikunjungi Kedua Kalinya, Kenapa?

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Baru-baru ini pada platform X (Twitter) beredar sebuah cuitan warganet yang mengatakan bahwa masjid megah buatan mantan gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, tidak layak untuk dikunjungi kedua kalinya.

Masjid yang dimaksud adalah Masjid Raya Al Jabbar atau Masjid Al Jabbar yang didesain oleh Ridwan Kamil pada tahun 2015.

Masjid Raya Al Jabbar buatan Ridwan Kamil ini terletak di Jl. Cimincrang Nomor 14, Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Masjid megah yang dikelilingi danau ini dibangun dengan waktu kurang lebih 5 tahun dan diresmikan pada akhir tahun 2022 lalu.

Sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi, masjid ini memiliki 3 fungsi utama. Diantaranya sebagai tempat ibadah, pusat edukasi, dan wisata religi.

Baca Juga: Waspada, Malam Ini Nagreg Kemungkinan Padat

Pada nuansa lebaran seperti saat ini, Masjid Raya Al Jabbar menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.

Namun, baru-baru ini salah seorang warganet melalui akun X pribadinya bernama @petani*** membagikan rasa kesalnya dan menyebut tidak akan merekomendasikan Masjid Raya Al Jabbar untuk dikunjungi lagi.

"Mesjid yang nggak akan pernah saya kunjungi dan tidak akan pernah saya rekomendasi untuk di kunjungi," tulisnya di akun X pada Sabtu, 13 April 2024.

Melalui cuitan berikutnya, warganet ini pun menjelaskan alasan utamanya menyebut Masjid Raya Al Jabbar tidak layak dikunjungi kedua kalinya.

Kronologinya bermula pada saat warganet ini melakukan perjalanan dari Jatinangor menuju Ciparay setelah maghrib. Ia hendak melaksanakan shalat Isya di Masjid Al Jabbar.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan menemukan tempat parkir sebab kawasan Masjid Al Jabbar ini dipenuhi oleh kurang lebih ratusan kendaraan, terutama mobil.

Saat menemukan tempat parkir, ada petugas yang menggunakan rompi dan meminta uang seikhlasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Tegaskan Pembayaran Gaji ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan 2024 akan Segera Dibayar Pada...

Pemilik akun X ini pun memberikan uang sebesar Rp2.000, namun petugas parkir tersebut tidak terima. Lalu, ia pun memberikan uang sebesar Rp5.000, akan tetapi masih tidak diterima. Hingga akhirnya, petugas parkir ini menyebutkan bahwa tarif parkirnya Rp10.000.

Tak hanya itu, sesampainya di dalam dan saat sampai ke tempat penitipan barang, petugas Masjid Al Jabbar tidak menerima barang (sepatu atau sandal) yang dititip tanpa kantong plastik.

Oleh karena itu, warganet ini kembali keluar untuk membeli plastik seharga Rp5.000. Barulah barang tersebut diterima dan warganet ini diberi nomor tempat penitipan oleh petugas.

Ia pun menyebutkan bahwa dirinya masuk ke dalam toilet. Namun, baru saja masuk, terdengar suara petugas menggunakan TOA dan meminta agar ia tidak lama di kamar mandi.

Karena kesal, pemilik akun X @petani*** ini pun langsung keluar dan pergi ke tempat wudhu.

Kemudian, setelah selesai melaksanakan shalat Isya, ia kembali ke tempat penitipan sepatu. Akan tetapi, ia malah terlibat adu mulu dengan salah satu petugas, sebab petugas tersebut mengatakan bahwa sepatunya tidak ada di sana.

Baca Juga: Terjadi Peningkatan Arus Balik, Pemudi Hanya Boleh di Rest Area Dibatasi 30 Menit

Akhirnya, ia pun dibantu oleh petugas lain dan ternyata sepatu miliknya ada di dekat kaki petugas yang terlibat adu mulut tadi.

Tak cukup sampai di situ, ketika ia hendak pulang, ia kembali dihadang oleh tiga petugas parkir di titik berbeda untuk meminta kembali uang parkir.

"Karena malas debat saya kasih Rp10.000. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi Rp5.000. Waktu saya bilang sudah bayar 2 kali Rp10.000 di dalam, petugasnya hanya senyum senyum aja," ungkapnya.

"Karena di luar macet ada satu petugas pakai rompi yang bantu keluar. Sambil mengulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karena sudah kesal, saya nggak kasih," sambungnya lagi.

Pada akhir cuitannya pun ia mengungkapkan bahwa dirinya kagum dengan keindahan Masjid Al Jabbar. Akan tetapi tidak dengan para petugasnya.

Sebagai penutup, ia pun mengungkapkan sebuah kalimat bahwa dirinya bukan berasal dari Bandung. Ia menganggap, nomor plat mobil berbedalah yang membuat dirinya mengalami hal tersebut.

Baca Juga: Kereta Cepat Whoosh Padat di Arus Balik Lebaran Penumpang, Diperkirakan Lebih dari 20 Ribu

Cuitan ini pun menjadi ramai dan ditanggapi oleh ribuan komentar. Bahkan mendapatkan ribuan suka dan posting ulang di platform X.

Ragam komentar pun mengungkapkan hal yang serupa terkait pungutan liar (pungli) di Masjid karya mantan gubernur Jabar ini.

Bahkan, salah satu warga lokal pun mengungkapkan bahwa ia kerap kali mendapatkan pungli dengan jenis yang sama meskipun dirinya bukan berasal dari luar Bandung atau Jawa Barat.

"Guys, jangan percaya sama framing kayak gini. Salah besar kalau mikir perlakuan ini cuma buat orang luar Bandung atau Jabar. Padahal mah yang asli sini juga sama aja dipalakin wkwk. Emang pada mental preman aja sih," ungkap akun X @rib***.

Itulah penyebab viralnya Masjid Raya Al Jabar, masjid megah karya Ridwan Kamil yang disebut tidak layak untuk dikunjungi kedua kalinya.***

Sentimen: negatif (88.7%)