Sentimen
Negatif (100%)
13 Apr 2024 : 12.29
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Washington, New Delhi, Yerusalem, Tel Aviv

Tokoh Terkait

Beberapa Negara Serukan 'Travel Warning' Gegara Iran Vs Israel

13 Apr 2024 : 12.29 Views 6

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Beberapa Negara Serukan 'Travel Warning' Gegara Iran Vs Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara seperti Prancis, India, Rusia, dan Inggris mengeluarkan peringatan perjalanan atau 'travel warning'. Kebijakan itu muncul buntut dari kekhawatiran adanya serangan balasan Iran kepada Israel pasca terjadinya serangan mematikan pada 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Seperti diketahui, Iran telah mengancam pembalasan terhadap Israel atas serangan di ibukota Suriah pada tanggal 1 April, yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal, yang menyebabkan kekhawatiran akan eskalasi kekerasan di Timur Tengah.

Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis pada hari Jumat menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Iran, Lebanon, Israel, dan wilayah Palestina.

-

-

Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, kementerian menambahkan bahwa kerabat diplomat yang berbasis di Iran akan kembali ke Prancis dan pegawai negeri sipil Prancis sekarang dilarang melakukan misi apapun di negara-negara dan wilayah-wilayah tersebut.

Inggris juga mengatakan kepada warganya untuk menghindari semua perjalanan kecuali perjalanan penting ke Israel dan Palestina karena kemungkinan serangan terhadap wilayah Israel dari Iran.

Terbaru, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris memberi peringatan pada semua perjalanan ke Israel utara, Jalur Gaza, daerah-daerah di dekat Gaza dan Tepi Barat yang diduduki - tidak termasuk Yerusalem Timur yang diduduki dan Rute 1 antara Yerusalem dan Tel Aviv.

Rusia sangat menganjurkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, dengan menekankan risiko keamanan di Israel, Lebanon, dan Palestina.

"Situasi di zona konflik Palestina-Israel dan juga di wilayah 'Garis Biru' antara Lebanon dan Israel masih belum stabil," kata Kementerian Luar Negeri Rusia mengutip Al Jazeera, Sabtu (13/4).

Kementerian Luar Negeri Polandia juga menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Israel, Palestina dan Lebanon. "Tidak dapat dikesampingkan bahwa akan ada eskalasi operasi militer yang tiba-tiba, yang akan menyebabkan kesulitan yang signifikan untuk meninggalkan ketiga negara tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Setiap eskalasi dapat menyebabkan pembatasan yang signifikan dalam lalu lintas udara dan ketidakmampuan untuk menyeberangi penyeberangan perbatasan darat," tulisnya.

Pemerintahan India ini juga menyerukan kepada para warga India untuk tidak pergi ke kedua negara ini hingga pemberitahuan lebih lanjut mengingat situasi yang ada di wilayah ini.

Kementerian Luar Negeri di New Delhi mengatakan bahwa warga negara India yang berada di kedua negara ini harus memperhatikan tindakan pencegahan maksimal mengenai keselamatan mereka dan membatasi pergerakan mereka seminimal mungkin.

Sementara itu, Jerman secara khusus memperingatkan warganya untuk meninggalkan Iran, dengan mengatakan bahwa ketegangan yang meningkat dapat mempengaruhi rute keluar. "Dalam ketegangan saat ini, terutama antara Israel dan Iran, ada risiko eskalasi yang tiba-tiba," kata Kementerian Luar Negeri.

"Warga negara Jerman menghadapi risiko nyata untuk ditangkap dan diinterogasi secara sewenang-wenang dan dijatuhi hukuman penjara yang lama. Warga negara ganda dengan kewarganegaraan Iran dan Jerman sangat berisiko," tambahnya.

Secara terpisah, maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, memperpanjang penangguhan penerbangan dari dan ke Teheran hingga Kamis dan tidak akan menggunakan wilayah udara Iran selama waktu tersebut.

Amerika Serikat juga telah membatasi karyawannya di Israel dan anggota keluarga mereka untuk melakukan perjalanan pribadi di luar wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba. "Serangan yang akan segera dilakukan oleh Iran terhadap Israel adalah ancaman yang nyata dan layak," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada para wartawan pada hari Jumat.

Pemerintah AS menyebut bahwa Washington akan memastikan bahwa Israel memiliki apa yang mereka butuhkan dan bahwa mereka dapat mempertahankan diri.

Sebagai informasi, Israel telah membombardir Jalur Gaza sejak 7 Oktober dan mengirimkan pasukan darat, menewaskan sedikitnya 33.600 warga Palestina dan melukai lebih dari 76.000 lainnya. Serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan lebih dari 1.100 orang di sana.

Israel juga telah meningkatkan serangan terhadap personel dan sekutu Iran di Suriah dan Lebanon dan telah melakukan kontak senjata hampir setiap hari dengan kelompok Hizbullah Lebanon sejak dimulainya perang.


[-]

(pgr/pgr)

Sentimen: negatif (100%)