LENGKONG,AYOBANDUNG.COM - Perkembangan pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN, acap kali menuai perhatian dari publik.

Diketahui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadi Mulyono, menegaskan pentingnya ketersediaan air bersih di IKN.

Karena kebutuhan akan air bersih merupakan prioritas utama untuk memastikan kehidupan di IKN dapat berjalan lancar.

Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih di IKN, Kementerian PUPR telah memasang dua instalasi pengolahan air minum (IPA).

Baca Juga: Keamanan IKN Bakal Dilapisi oleh Sistem Kecerdasan Buatan, BRIN Ungkap 3 Manfaat untuk Ibu Kota Nusantara!

IPA pertama terletak di infrastruktur intake Sungai Sepaku, dengan kapasitas mencapai 350 liter per detik dan didanai oleh APBN.

Sementara IPA kedua, dipasang di Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 300 sampai 350 liter per detik, dibiayai melalui hibah dari Negara Korea Selatan.

Lebih lanjut Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan IPA dari Intake Sungai Sepaku akan diselesaikan terlebih dahulu.

Baca Juga: Sengketa Lahan IKN Meresahkan Warga Lokal, Pimpinan Adat Dayak Justru Dukung Pembangunan Bandara VVIP, Kenapa?

Karena hal ini dilakukan untuk memastikan pasokan air di Ibu Kota Nusantara tersedia sebelum Presiden Joko Widodo mulai berkantor di ibu kota baru tersebut.

Sebelumnya dikabarkan, Presiden Jokowi telah menyatakan rencananya untuk memindahkan kantor presiden ke Ibu Kota Nusantara setelah beroperasinya bandara dan jalan tol.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden No 63 Tahun 2022 tentang perincian rencana induk Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga: Update Pembangunan IKN Nusantara Terkini Pasca Ditinggal Mudik Lebaran 2024

Dengan pembangunan instalasi pengolahan air minum (IPA), pemerintah bertujuan untuk menyediakan dan mengolah pasokan air minum yang aman.

Prinsip utama dalam pembangunan IPA adalah optimalisasi lokasi, operasional, dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum.

Serta memastikan interkoneksi antar IPA untuk menjaga kelancaran produksi air minum, bahkan saat satu instalasi sedang tidak beroperasi. ***