Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Tokoh Terkait
Ejek Konferensi Ukraina, Putin Tegaskan Rusia Tak Akan Terima Rencana Perdamaian Apa Pun
Okezone.com Jenis Media: Nasional
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (11/4/2024) mengejek putaran perundingan damai Ukraina yang dijadwalkan di Swiss, dan memperingatkan bahwa Moskow tidak akan menerima rencana yang dipaksakan yang mengabaikan kepentingannya.
Pemerintah Swiss pada Rabu (10/4/2024) mengatakan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah konferensi internasional tingkat tinggi pada bulan Juni untuk membantu memetakan jalan menuju perdamaian di Ukraina setelah lebih dari dua tahun berperang, dan menyatakan harapan bahwa Rusia mungkin akan bergabung dalam proses perdamaian suatu hari nanti.
Putin menuduh Rusia tidak diundang untuk bergabung dalam perundingan pada Juni lalu, sambil menunjuk pada pengakuan Swiss bahwa proses perdamaian tidak dapat terjadi tanpa Rusia.
“Mereka tidak mengundang kita ke sana,” terangnya, dikutip Reuters.
“Lagi pula, mereka berpikir tidak ada yang bisa kami lakukan di sana, namun pada saat yang sama mereka mengatakan bahwa tidak mungkin memutuskan apa pun tanpa kami. Akan lucu jika tidak begitu menyedihkan,” lanjutnya.
Rusia telah menolak formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang mengharuskan Moskow menarik kembali pasukannya, membayar kompensasi kepada Ukraina dan menghadapi pengadilan internasional atas tindakannya.
Berbicara pada pertemuan pada Kamis (11/4/2024) dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Moskow, Putin mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk negosiasi, tetapi tidak akan pernah menerima skema apa pun yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Putin telah berulang kali mengatakan bahwa dia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 untuk melindungi kepentingan Rusia dan mencegah Ukraina menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Rusia dengan bergabung dengan NATO. Kyiv dan sekutunya mengecam kampanye militer Rusia sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan.
Putin mengklaim bahwa pasukan Rusia lebih unggul setelah kegagalan serangan balasan Ukraina tahun lalu, dengan alasan bahwa Ukraina dan negara-negara Barat “cepat atau lambat” harus menerima penyelesaian sesuai persyaratan Moskow.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pekan lalu memperingatkan bahwa perundingan prospektif untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina hanya bisa berhasil jika mereka mempertimbangkan kepentingan Moskow, dan menolak rencana perundingan damai sebagai tipu muslihat Barat untuk menggalang dukungan internasional yang lebih luas bagi Kyiv.
Sentimen: negatif (88.9%)