Sentimen
Positif (76%)
10 Apr 2024 : 14.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ankara

Paksa Israel Gencatan Senjata, Turki Hentikan Ekspor termasuk Bahan Bakar Pesawat

10 Apr 2024 : 21.45 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Paksa Israel Gencatan Senjata, Turki Hentikan Ekspor termasuk Bahan Bakar Pesawat

ANKARA, iNews.id - Turki menghentikan ekspor berbagai produk ke Israel, termasuk baja dan bahan bakar pesawat jet. Pembatasan ekspor ini berlaku sampai terjadi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Pengumuman yang disampaikan Kementerian Perdagangan Turki, Selasa (9/4/2024), itu merupakan tindakan tegas pertama terhadap Israel sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kementerian menyatakan, pembatasan ekspor berlaku mulai Selasa. Meski demikian Turki tetap mempertahankan hubungan dagang dengan Israel.

Ekspor produk untuk 54 kategori berbeda, termasuk besi, marmer, baja, semen, aluminium, batu bata, pupuk, peralatan dan produk konstruksi, bahan bakar penerbangan, dan banyak lagi.

“Keputusan ini akan tetap berlaku sampai Israel, berdasarkan kewajibannya berdasarkan hukum internasional, segera mengumumkan gencatan senjata di Gaza dan mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup ke Jalur Gaza tanpa hambatan,” bunyi pernyataan kementerian.

Hubungan kedua negara meregang sejak perang Israel-Hamas. Turki maupun Israel saling menarik duta besar setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saling melempar pernyataan pedas.

Sementara itu ratusan aktivis Turki menggelar demonstrasi mendesak pemerintah untuk menghentikan hubungan dagang dengan Israel pada Sabtu pekan lalu. Akibatnya polisi menangkap puluhan orang.

Di sisi lain pihak berwenang memberhentikan dua polisi yang terlibat dalam bentrokan.

Data Majelis Eksportir Turki (TIM), meskipun perdagangan dengan Israel menurun sejak 7 Oktober, ekspor ke Israel telah meningkat setiap bulan pada 2024. Nilai perdagangan Turki ke Israel pada Maret saja mencapai 423,2 juta dolar AS. Namun total ekspor Turki ke Israel pada kuartal pertama 2024 mencapai 1,1 miliar dolar, turun 21,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (76.2%)