Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Kepala BP2MI Ngamuk Gara-gara Barang PMI Tertahan, Loyalis Sulhas Sebut Imbas Kekalahan di Pilpres
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Kemarahan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani soal tumpukan barang kiriman milik pekerja migran Indonesia (PMI), dinilai (PMI) janggal.
Terlebih Benny secara terang-terangan menyalahkan regulasi Permendag 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang diteken Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Loyalis Zulhas, Denny Irawan mengaku heran dengan aksi marah-marah Benny tersebut. Terlebih posisinya tidak jauh lebih tinggi dibanding seorang menteri.
"Aksi Benny ini janggal di tengah suasana Ramadan. Ditambah posisinya yang merupakan kepala lembaga di pemerintahan. Gaya seperti itu masih bisa dimaklumi jika Menko atau Presiden yang melakukan (bukan kepala lembaga)," kata Ketua PP Muhammadiyah, itu, Senin (8/3).
Denny melihat, sidak dan marah-marah menyalahkan kementerian lain itu merupakan aksi cari panggung semata.
Benny yang juga politisi Hanura itu, kata Denny, terkesan masih terbawa suasana Pilpres 2024. Di mana dalam Pilpres lalu, jagoan Hanura Ganjar-Mahfud kalah telak dari jagoan PAN Prabowo-Gibran.
"Kedua, jika memang benar terjadi penumpukan barang PMI, ini merupakan kesalahan fatal Kepala BP2MI yang tidak melakukan sosialisasi yang akhirnya merugikan para pejuang devisa," tandas loyalis Zulhas ini.
Aksi marah-marah Benny di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) JKS Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (4/4). Benny marah karena menemukan barang kiriman PMI menumpuk.
Kondisi tersebut dituding akibat pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 36/2023. (*)
Sentimen: negatif (99.4%)