Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tegal, Palembang
Kasus: Narkoba, pembunuhan, penganiayaan
Tokoh Terkait
Pengakuan Tak Terduga Pelaku Tega Bunuh Ibu Kandung di Medan
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Kamis, 4 April 2024 - 00:52 WIB
Medan – Wen Pratama (33) nekat membunuh ibu kandungnya sendiri, Megawati (56). Ia mengaku perbuatannya itu dipicu dengan rasa kasihan sudah hilang terhadap wanita yang melahirkan dan membesarkan dirinya.
Baca Juga :
Remaja Dikeroyok Akibat Tertinggal Konvoi bagi Takjil, Polisi Buru Pelaku yang Bawa CeluritHal itu diungkapkan Wen Pratama dalam video penangkapan dirinya dilakukan petugas kepolisian, beredar di kalangan wartawan di Kota Medan, dikutip VIVA, Rabu malam, 3 April 2024.
Wen dalam video tersebut, membenarkan bahwa dirinya, membunuh ibu kandungnya pada Senin malam, 1 April 2024. Ia berulang kali mengatakan hilang rasa kasihan kepada korban, hingga tega membunuh secara sadis terhadap ibu kandungnya.
Baca Juga :
Bocil Pembunuh Anggota TNI Praka Supriyadi Ditangkap Usai Kabur ke Palembang"Ya (dibunuh) di tanggal 1, sudah tidak ada bu, rasa kasihan ku sudah habis ibu. Benar rasa kasihan aku sudah habis ibu," kata Wen dalam video tersebut.
Selain itu, Wen mengungkapkan modus pembunuhan tersebut, beralasan karena sering dimarahi oleh ibu kandungnya. Penganiayaan hingga tewas itu, terjadi di rumah korban, di Jalan Tuba III, Kelurahan Tegal Sari Mandala 2, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.
Baca Juga :
Wanita Pemicu Pembunuhan Anggota TNI Praka Supriyadi Kini Dicari Polisi"Iya, karena direpetin juga," sebut pria bertato itu.
Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Aritonang mengatakan pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan mendalami penyidik kasus ini.
"Pelaku sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman," kata Hendrik kepada wartawan.
Kepala Lingkungan Sebut Pelaku Tidak Diberi Uang untuk Beli Rokok
Terpisah, Kepala Lingkungan 13, Kelurahan Tegal Sari Mandala 2, Kecamatan Medan Denai, Maisal Putra menjelaskan anak ibu kandung terjadi, pada malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB. Kasus pembunuhan ini, terungkap setelah Wen menceritakan apa dilakukan kepada keluarganya.
Maisal mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan tersebut dipicu karena pelaku tidak diberikan uang oleh korban, untuk membeli rokok.
"Mamanya kerja jual obat-obat anti nyamuk, pas pulang kerja, pelaku minta beli rokok. Namun, korban tidak memberikan uang, langsung lah pelaku meghajar mamaknya," ucap Maisal.
Polisi saat melakukan olah TKP anak bunuh ibu di Kota Medan.(dok Polrestabes Medan) Photo : VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)Megawati terkapar di lantai dipukuli pelaku. Wen mengambil pisau cutter di atas kulkas rumahnya. Kemudian, menyayat tangan dan leher ibunya hingga tewas.
"Langsung dia minjem cangkul (tetangga) untuk menggali kuburan mamaknya, lalu dikuburkannya lah di tanah sedalam kira-kira 30 cm," ucap Maisal.
Setelah itu, Wen dengan nada tidak berdosa menyampaikan kepada keluarganya, bahwa ibu kandungnya sudah dibunuh pelaku. Sontak apa disampaikan pelaku membuat keluarga terkejut.
"Dia bilang ke uwak nya, 'mamak uda mati, awak bunuh, awak siap mempertanggungjawabkan perbuatannya'," jelas Maisal menirukan ucapan pelaku.
Kemudian, keluarga melaporkan apa dilakukan Wen kepada pihak kepolisian. Kemudian, Polsek Medan Area dan Polrestabes Medan, mengamankan pelaku dan melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi.
Sempat Kecanduan Narkoba
Ilustrasi stop peredaran narkoba Photo : ANTARA FOTO/Wahyu Putro AMaisal mengatakan, pelaku baru sebulan belakangan ini tinggal berdua bersama ibunya. Awalnya dia tinggal di Batam. Sebelumnya, pelaku bercerai dengan istrinya, dan dia kembali ke rumah ibunya.
Di sisi lain kata Maisal, pelaku sebelumnya pernah dibawa ke rumah sakit jiwa dan tempat rehabilitasi karena kecanduan narkoba.
"Dia sudah depresi, sudah pemakai (narkoba) saya paham betul, itu bolak balik saya bersama warga masukkan dia RS jiwa, BNN, saya masukkan ke rehab," kata Maisal.
Polisi Tembak Mati Pria yang Bunuh Ayah dan Ibu Kandungnya di MamasaSeorang pria inisial YJ, tega membunuh kedua orang tua kandungnya bernama Leppang Assa (70) dan Bue (66) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Polisi pun menembak mati pel
VIVA.co.id
3 April 2024
Sentimen: negatif (100%)