Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Pamekasan, Sumenep, Madura
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Adi Prayitno Sebut Pak Bas Salah, Orang Madura Siap Bayar Tol
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan respons tajam terhadap pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait jalan tol yang terkesan merendahkan orang Madura.
Basuki sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang dianggap merendahkan orang Madura dengan asumsi bahwa mereka tidak sanggup membayar tol.
"Dikira orang Madura tak sanggup bayat tol ya?," ujar Adi dalam keterangannya di aplikasi X @Adiprayitno_20 (1/4/2024).
Merasa tidak terima dengan asumsi tersebut, Adi Prayitno menampik dan memberikan penjelasan terkait kebutuhan jalan tol di Madura.
"Surabaya ke Sumenep (ujung Madura) butuh waktu 4-5 jam jalur darat. Kalau tol mungkin cuma 1 jam," sebutnya.
Ia menegaskan bahwa orang Madura tidak hanya mampu membayar tol, tetapi juga sudah siap untuk menjadi Provinsi baru.
"Jangankan bayar tol, Madura sudah siap jadi Provinsi baru sejak lama. Siap segala sesuatunya," tandasnya.
Sekadar diketahui, Basuki menolak adanya pembangunan jalan tol di Madura.
Pernyataan ini disampaikan oleh Basuki saat meninjau sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Jumat (29/3/2024).
Basuki menjelaskan bahwa jalan nasional yang sudah ada di Madura seharusnya dilebarkan mengingat kondisi lalu lintas yang sudah mulai ramai.
Menurut Pak Bas, sapaannya, pembangunan jalan tol bukanlah solusi yang tepat untuk Madura saat ini.
Menteri yang memiliki hobi fotografi ini juga menambahkan bahwa banyak orang yang bangga dengan keberadaan jalan tol, padahal untuk menggunakan jalan tol harus membayar.
Sedangkan jalan nasional tidak memerlukan biaya tambahan.
Basuki juga menekankan bahwa pembangunan jalan tol tidak selalu menjadi solusi utama untuk mengatasi kemacetan.
Peningkatan kapasitas jalan nasional juga merupakan langkah yang penting untuk mengakomodasi volume kendaraan yang semakin meningkat.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (99.8%)