PIKIRAN RAKYAT - Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah semakin dekat. Kapan puncak arus mudik di Indonesia terjadi?

Ada beberapa pihak yang telah memprediksi kapan puncak arus mudik di Indonesia pada periode Lebaran 2024 ini terjadi. Berikut rinciannya;

Mabes Polri memprediksi bahwa puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi sekitar Jumat, 5 April 2024. Hal itu disampaikan langsung oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko pada Rabu, 6 Maret 2024 lalu.

Meski demikian, saat itu, ia menyebut puncak arus mudik perlu dianalisa kembali, dan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

“Kami sudah sampaikan sekitar tanggal 5 April 2024 (puncak arus mudik) tadi. Namun demikian, hasil analisa dan evaluasi sementara ini akan dilakukan rapat dengan stakeholder terkait. Nanti kita akan sampaikan terkait dengan puncak baik itu mudik maupun arus balik,” katanya, dikutip dari Humas Polri pada Selasa, 2 April 2024.

PT Jasa Marga (Persero) memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada Sabtu, 6 April 2024. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti.

"Puncaknya diperkirakan pada 6 April 2024 atau H-4 dengan jumlah kendaraan 259 ribu kendaraan. Naik 0,03 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 atau lebih besar 66,8 persen kalau kita bandingkan dengan kondisi normal," ujarnya. 

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Senin, 15 April 2024.

"Puncak balik terjadi di 15 April atau H+4 atau hari kerja terakhir yang cuti bersama hari Senin. Naik 13,2 persen sehingga perlu kita waspadai atau naik 131 persen dibandingkan kondisi normal," ucapnya.

Kemenhub memprediksi arus mudik Lebaran 2024 bakal mencapai puncaknya pada H-2 atau Senin, 8 April 2024. Menurut Kemenhub, akan ada 26,6 juta pergerakan pada saat itu.

Sementara, arus balik Lebaran 2024 diprediksi akan memuncak pada H+3 Minggu, 14 April 2024, dengan 40,99 juta pergerakan.

“Pilihan jalur mobil terbanyak adalah via Tol Trans Jawa sebesar 31,3 persen atau 11,1 juta pergerakan, sedangkan sepeda motor via jalan arteri sebesar 33,2 persen atau 10,35 juta pergerakan," tutur Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Kemenhub Iswandi.***