Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kapuk
Kasus: PDP, korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Netizen Heboh Kaesang Hapus Konten Helena Lim Tersangka Korupsi Rp271 Triliu
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Sejumlah netizen menyoroti ulah Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang menghapus konten video dengan bintang tamu Crazy Rich Pantai Indak Kapuk (PIK) Helena Lim. Penghapusan video itu seiring dengan status tersangka kasus korupsi yang disematkan kepada Helena Lim. Seperti diketahui, Kaesang memiliki program Podkaesang Depan Pintu (PDP) yang diunggah di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat. PDP ini sudah mencapai episode ke-54 per Jumat 29 Maret 2024. Helena Lim pernah menjadi bintang tamu PDP. Namun konten ini menjadi heboh usai Helena ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai salah satu tersangka kasus korupsi dengan kerugian negara secara ekologis sekitar Rp271 triliun. Potongan konten ini beredar di media sosial. Akan tetapi netizen meyakini konten ini sudah dihapus dari kanal YouTube Kaesang. Medcom juga mencari di kolom searching kanal YouTube tersebut dengan kata kunci Helena Lim dan Crazy Rich PIK. Hasilnya, nihil. Netizen pun menjadi heboh. Berikut sejumlah komentar mereka yang dikutip pada Minggu 31 Maret 2024: "Apa gara-gara ini ya Podcast Kaesang dengan Helena Lim lansung dihapus?," tulis akun @keepitse**. "Sebuah jejak digital Podcast Kaesang dan Helena Lim yang hilang setelah Helena menjadi tersangka kasus korupsi bersama Harvey Moeis????," tulis akun X @_lok*. "Halo mas @kaesangp. Video podcastnya mas kaesang bareng Helena Lim yg skrg jadi tersangka koruptor PT Timah ini kok hilang ya? Apa udah dihapus? Padahal mungkin bisa jadi barang bukti," tulis akun @MurtadhaOne*. "Kerugian negara Rp 271 triliun. Korupsi tambang Timah. Diduga byk yg terlibat. Mereka crazy rich. Ada yang kasih hadiah anak Balitanya private jet Rp400 miliar. Ada juga cewek yg tampil di podcats Kaesang dengan outfit seharga belasan M. Sayang. Videonya sdh ditakedown," tulis akun @ekokunthad**. "Saya kok baru tau ada podcast Kaesang dengan Helena Lim, emang ada masalah iya?," tulis akun @maksimusra**.
Jakarta: Sejumlah netizen menyoroti ulah Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang menghapus konten video dengan bintang tamu Crazy Rich Pantai Indak Kapuk (PIK) Helena Lim. Penghapusan video itu seiring dengan status tersangka kasus korupsi yang disematkan kepada Helena Lim.
Seperti diketahui, Kaesang memiliki program Podkaesang Depan Pintu (PDP) yang diunggah di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat. PDP ini sudah mencapai episode ke-54 per Jumat 29 Maret 2024.
Helena Lim pernah menjadi bintang tamu PDP. Namun konten ini menjadi heboh usai Helena ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai salah satu tersangka kasus korupsi dengan kerugian negara secara ekologis sekitar Rp271 triliun.
Potongan konten ini beredar di media sosial. Akan tetapi netizen meyakini konten ini sudah dihapus dari kanal YouTube Kaesang.
Medcom juga mencari di kolom searching kanal YouTube tersebut dengan kata kunci Helena Lim dan Crazy Rich PIK. Hasilnya, nihil.
Netizen pun menjadi heboh. Berikut sejumlah komentar mereka yang dikutip pada Minggu 31 Maret 2024:
"Apa gara-gara ini ya Podcast Kaesang dengan Helena Lim lansung dihapus?," tulis akun @keepitse**.
"Sebuah jejak digital Podcast Kaesang dan Helena Lim yang hilang setelah Helena menjadi tersangka kasus korupsi bersama Harvey Moeis????," tulis akun X @_lok*.
"Halo mas @kaesangp. Video podcastnya mas kaesang bareng Helena Lim yg skrg jadi tersangka koruptor PT Timah ini kok hilang ya? Apa udah dihapus? Padahal mungkin bisa jadi barang bukti," tulis akun @MurtadhaOne*.
"Kerugian negara Rp 271 triliun. Korupsi tambang Timah. Diduga byk yg terlibat. Mereka crazy rich. Ada yang kasih hadiah anak Balitanya private jet Rp400 miliar. Ada juga cewek yg tampil di podcats Kaesang dengan outfit seharga belasan M. Sayang. Videonya sdh ditakedown," tulis akun @ekokunthad**.
"Saya kok baru tau ada podcast Kaesang dengan Helena Lim, emang ada masalah iya?," tulis akun @maksimusra**.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DHI)
Sentimen: negatif (100%)