Sentimen
Negatif (76%)
31 Mar 2024 : 14.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait

Kebakaran Amunisi Kodam Jaya Padam, Masyarakat Sekitar Diminta Tak Khawatir

31 Mar 2024 : 14.25 Views 6

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Kebakaran Amunisi Kodam Jaya Padam, Masyarakat Sekitar Diminta Tak Khawatir

Jakarta: TNI meminta masyarakat sekitar lokasi ledakan dan kebakaran gudang amunisi Kodam Jaya, tetap tenang dan tak khawatir. Kebakaran gudang amunisi Kodam Jaya sudah bisa ditangani dan tidak akan menimbulkan ledakan lagi. “Tapi, kami masih juga memerintahkan aparat kami, menginstruksikan aparat teritorial Kodam Jaya dan Kodam 3 Siliwangi, khususnya Kabupaten Bogor untuk apabila nanti ada selongsong atau pun munisi yang terlempar dari sini untuk dilaporkan kepada kami,” ujar Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Mohamad Hasan, Jakarta, Minggu, 31 Maret 2024. Hasan mengeklaim seluruh selongsong yang terlempar sudah diamankan. Namun, pihaknya akan terus menyisir amunisi yang terlempar hingga hari ini. Hasan mengklarifikasi tidak ada titik pengungsian, tetapi ada antisipasi dari Kecamatan serta Kelurahan Ciangsana sekitar untuk merelokasi warga yang dekat dengan titik api. “Yaitu di Kelurahan Ciangsana tadi di dua titik, di masjid dan di kantor kelurahan. Dievakuasi untuk sambil menunggu dampak ini selesai. Tapi, pada saat kami tadi tanyakan lagi sebagian besar sudah kembali ke tempat keluarga masing-masing,” ujar dia.   Hasan mengungkapkan ledakan dan kebakaran gudang tersebut dipicu amunisi yang sudah kedaluwarsa. Dia mengaku sudah membuat surat untuk menghapus amunisi-amunisi tersebut dari awal 2024. "Tapi karena ini berproses, kita kumpulkan dulu, kita rapikan satu per satu. Sehingga ini kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil," ujar dia. Menurut Hasan, tidak ada sistem pelistrikan dalam gudang tersebut. Sehingga, korsleting listrik dinilai bukan menjadi penyebab utama ledakan dan kebakaran yang terjadi pada pukul 18.30 WIB itu. Dia juga belum bisa memastikan usia amunisi yang kedaluwarsa tersebut. "Tapi kalau sudah kita kategorikan sebagai kedaluwarsa, dan pengembalian dari satuan yang tidak memakai lagi, itu usianya mungkin sudah di atas 10 tahun," ujar Hasan.

Jakarta: TNI meminta masyarakat sekitar lokasi ledakan dan kebakaran gudang amunisi Kodam Jaya, tetap tenang dan tak khawatir. Kebakaran gudang amunisi Kodam Jaya sudah bisa ditangani dan tidak akan menimbulkan ledakan lagi.
 
“Tapi, kami masih juga memerintahkan aparat kami, menginstruksikan aparat teritorial Kodam Jaya dan Kodam 3 Siliwangi, khususnya Kabupaten Bogor untuk apabila nanti ada selongsong atau pun munisi yang terlempar dari sini untuk dilaporkan kepada kami,” ujar Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Mohamad Hasan, Jakarta, Minggu, 31 Maret 2024.
 
Hasan mengeklaim seluruh selongsong yang terlempar sudah diamankan. Namun, pihaknya akan terus menyisir amunisi yang terlempar hingga hari ini.
Hasan mengklarifikasi tidak ada titik pengungsian, tetapi ada antisipasi dari Kecamatan serta Kelurahan Ciangsana sekitar untuk merelokasi warga yang dekat dengan titik api.
 
“Yaitu di Kelurahan Ciangsana tadi di dua titik, di masjid dan di kantor kelurahan. Dievakuasi untuk sambil menunggu dampak ini selesai. Tapi, pada saat kami tadi tanyakan lagi sebagian besar sudah kembali ke tempat keluarga masing-masing,” ujar dia.
 
Hasan mengungkapkan ledakan dan kebakaran gudang tersebut dipicu amunisi yang sudah kedaluwarsa. Dia mengaku sudah membuat surat untuk menghapus amunisi-amunisi tersebut dari awal 2024.
 
"Tapi karena ini berproses, kita kumpulkan dulu, kita rapikan satu per satu. Sehingga ini kemungkinan karena bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil," ujar dia.
 
Menurut Hasan, tidak ada sistem pelistrikan dalam gudang tersebut. Sehingga, korsleting listrik dinilai bukan menjadi penyebab utama ledakan dan kebakaran yang terjadi pada pukul 18.30 WIB itu. Dia juga belum bisa memastikan usia amunisi yang kedaluwarsa tersebut.
 
"Tapi kalau sudah kita kategorikan sebagai kedaluwarsa, dan pengembalian dari satuan yang tidak memakai lagi, itu usianya mungkin sudah di atas 10 tahun," ujar Hasan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)

Sentimen: negatif (76.2%)