Indonesia Mengutuk Berbagai Teror Atas Kebencian Terhadap Suatu Agama
Jurnas.com Jenis Media: News
Marlen Sitompul | Rabu, 27/03/2024 11:18 WIB
Ketua BKSAP DPR, Fadli Zon. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Keberagaman adalah suatu keniscayaan. Sebagai negara yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan etnis, Indonesia menjunjung tinggi prinsip penghormatan terhadap keberagaman. Sebagaimana tertera dalam Pancasila yang menjadi landasan bangsa Indonesia dalam ikhtiar mewujudkan keadilan sosial dan perdamaian.
Hal ini disampaikan oleh Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI Fadli Zon dalam pertemuan bilateral dengan Parlemen Swedia yang diwakili oleh Wakil Ketua Parlemen Swedia Kerstin Lundgren, didampingi anggota parlemen Swedia yakni Margareta Cederfelt dan Serkan Kose di sela-sela Sidang Umum ke-148 Inter-Parliamentary Assembly (IPU) yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada 23-28 Maret 2024.
“Indonesia sangat menyesalkan dan mengutuk berbagai teror dan tindakan yang didasari atas kebencian terhadap suatu agama tertentu, sebagaimana fenomena Islamophobia yang terjadi di beberapa negara di Eropa akhir-akhir ini, seperti pembakaran kitab suci Al-Qur’an, dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Hal ini jelas-jelas mencederai nilai kemanusiaan dan memperkeruh upaya mewujudkan perdamaian dunia melalui toleransi antarumat beragama,” ungkap Fadli Zon dalam keterangannya kepada Parlementaria, Selasa (26/3).
Menanggapi hal ini, Parlemen Swedia menyatakan pula kecamannya tehadap berbagai tindakan yang mengatasnamakan identitas tertentu dan melakukan penghinaan terhadap agama maupun simbol dan identitas agama. Wakil Ketua Parlemen Swedia Lundgren menyatakan komitmen Swedia sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan penghormatan terhadap umat beragama.
Di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja, diperlukan upaya kolektif untuk mewujudkan perdamaian, salah satunya yakni dengan menjunjung tinggi penghormatan terhadap keberagaman dan mengedepankan dialog dalam mengatasi berbagai konflik.
Dalam kesempatan ini, DPR RI juga menyampaikan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina serta menentang berbagai tindakan barbar Israel. Baik berupa okupansi yang berlangsung berpuluh-puluh tahun, maupun berbagai serangan yang telah menewaskan ribuan masyarakat sipil tak berdosa di Palestina, yang mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.
Sebagai negara Uni Eropa yang pertama kali menyatakan dukungannya terhadap Palestina sebagai sebuah negara, Swedia mendorong terwujudnya solusi dua negara atau two state solution untuk mengakhiri konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
KEYWORD :BKSAP DPR Indonesia Mengutuk Teror Kebencian Terhadap Suatu Agama
Sentimen: negatif (66.6%)