Sentimen
Negatif (100%)
24 Mar 2024 : 04.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Serang, London, Moskow

AS Disebut Desak Ukraina Setop Serang Fasilitas Minyak Rusia, Khawatir Harga Meroket

24 Mar 2024 : 04.29 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

AS Disebut Desak Ukraina Setop Serang Fasilitas Minyak Rusia, Khawatir Harga Meroket

LONDON, iNews.idAmerika Serikat (AS) disebut telah mendesak Ukraina agar menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Permintaan tersebut muncul karena kekhawatiran bahwa serangan Kiev itu dapat menyebabkan meroketnya harga minyak global dan memicu pembalasan dari Moskow. 

Hal itu terungkap lewat laporan The Financial Times (FT), Jumat (22/3/2024). Dikatakan bahwa surat kabar yang berbasis di London, Inggris, itu memperoleh informasi tersebut dari sejumlah sumber yang mengetahui diskusi antara Washington dan Kiev.

AS terus-menerus memperingatkan para pejabat senior di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan direktorat intelijen militer negara itu atas serangan pesawat tak berawak alias drone oleh Kiev yang menyasar kilang, terminal, dan depot minyak Rusia. Bagi AS, serangan semacam itu dianggap “kurang ajar”.

Washington DC juga khawatir atas kemungkinan pembalasan Rusia. AS takut jika sewaktu-waktu Moskow nekat menyasar infrastruktur energi yang diandalkan oleh Barat, jika Ukraina terus-terusan berupaya menyerang fasilitas Rusia. 

Sebut saja jaringan pipa yang mengalirkan minyak dari Kazakhstan ke pasar global melalui Rusia. Untuk diketahui, perusahaan-perusahaan Barat, termasuk ExxonMobil dan Chevron, juga menggunakan jalur pipa tersebut. Jaringan itu sempat ditutup sebentar oleh Moskow pada 2022 dan sudah membuat Amerika kelabakan.

Rusia masih menjadi salah satu eksportir energi terpenting di dunia, meski ada sanksi yang bertubi-tubi dari Barat terhadap sektor minyak dan gas negeri beruang merah itu akibat agresi militer di Ukraina. Harga minyak telah meningkat sekitar 15 persen tahun ini, menjadi 85 dolar AS per barel. Hal itu mendorong kenaikan harga bahan bakar di Amerika, tepat ketika Presiden Joe Biden memulai kampanyenya untuk terpilih kembali di Pilpres AS 2024 pada November nanti.

“Kami tidak mendorong atau membiarkan serangan terjadi di dalam wilayah Rusia,” kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) seperti dikutip FT.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) memilih bungkam atas laporan itu. Sementara di Kiev, juru bicara SBU juga menolak berkomentar. Para pejabat di kantor intelijen militer Ukraina (GUR) dan Presiden Volodymyr Zelensky juga tidak menanggapi permintaan komentar dari wartawan.

Dalam beberapa waktu terakhir, Ukraina dan Rusia semakin sering saling melancarkan serangan drone di tengah konflik militer antara kedua negara. Menjelang pemilihan presiden (pilpres) Rusia yang berlangsung pada 15-17 Maret lalu, Ukraina juga mengintensifkan serangan drone dan serangan lainnya terhadap Rusia, termasuk terhadap kilang minyak.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (100%)