Sentimen
Positif (93%)
19 Mar 2024 : 05.33
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Prada

Institusi: UGM

Kab/Kota: Boyolali

Sosok Jenderal TNI Mulyono, 'Buang' Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Saat Jadi KSAD

19 Mar 2024 : 12.33 Views 3

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Sosok Jenderal TNI Mulyono, 'Buang' Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Saat Jadi KSAD

Selasa, 19 Maret 2024 - 05:33 WIB

Jakarta – Jenderal TNI (Purn) Mulyono adalah seorang mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang sempat menjabat beberapa tahun lalu. Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1983 ini memasuki masa pensiun dari TNI AD pada 12 Januari 2019 lalu. 

Baca Juga :

Kisah Heroik Letjen TNI (Purn) Soegito, Rela Ditembak Demi Melucuti Senjata Musuh

Mulyono diketahui lahir di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada 12 Januari 1961. Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu adalah anak dari Suyatno Yatno Wiyoto yang bekerja sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum bagian pengairan. 

Sementara sang ibunda, Pardinah adalah seorang ibu rumah tangga, karena memang juga tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Kelahiran Mulyono ini adalah dambaan hati dan kebahagiaan tersendiri untuk keluarga tercinta. Keluarga Suyatno adalah keluarga sederhana.

Baca Juga :

Kongkalikong dengan Jerman, Yunani Kirim Ribuan Roket ke Ukraina

X

VIVA Militer: Jenderal TNI Mulyono

Penugasan Suyatno di Dinas Pekerjaan Umum sebagai penjaga pintu air termasuk petugas kebersihan dan mengatur air. Niat Suyatno untuk mengabdi kepada negara tidak pernah surut walaupun sebagai pegawai rendah dan hanya berbekal pendidikan Sekolah Rakyat. 

Baca Juga :

Tentara Rusia Bombardir Tempat Pertemuan Para Jenderal Ukraina

Sementara itu, Mulyono sendiri adalah orang yang sangat giat dalam menuntut ilmu. Tercatat ia sempat menempuh pendidikan di SD Negeri Cepokosawit, terletak di ujung Desa Cepokosawit, SMP Negeri Sawit, dan masuk ke SMA Negeri I Boyolali. 

Sebelum bergabung dengan anggota TNI AD, Mulyono tercatat sempat diterima untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah itu, Ia sempat melihat sekelompok remaja berseragam yang sedang berjalan dengan gagahnya dan tertarik untuk menjadi bagiannya. 

VIVA Militer: Jenderal TNI (Purn.) Mulyono saat menjadi Kasad Photo : Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat

Sejak saat itu, Mulyono tergugah untuk menjadi seorang prajurit TNI. Dia pun mendaftar AKABRI karena keingintahuan hatinya bulat untuk masuk menjadi prajurit TNI dan didorong keinginan untuk mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara. 

Seiring berjalannya waktu, karier Mulyono di dunia militer sangat mentereng. Ia bahkan sampai menduduki jabatan sebagai jenderal bintang 4 TNI AD. Ia juga dikenal sebagai sosok yang yang dekat dan mencintai para prajuritnya di TNI Angkatan Darat. 

Namun, ada sebuah momen unik dan menarik ketika dia mencopot lencana jenderal bintang 4 yang menempel di bajunya. Dalam peristiwa yang terjadi pada tahun 2017 tersebut, Mulyono melakukan hal ini karena ingin lebih dekat dengan para prajuritnya. 

“Jadi tidak boleh, tidak boleh takut, tentara ada pimpinan bawahan, tapi kita sebagai kawan. Tentara itu team work, organisasi tentara itu ada team work kerja sama. Kamu tidak boleh takut sama saya, saya adalah kawanmu juga,” kata Mulyono.

VIVA Militer: Jenderal TNI Mulyono

Pada awalnya, Mulyono memangil beberapa prajurit karena tidak mau mengajukan pertanyaan. Melihat hal ini, Mulyono langsung merangkut prajuritnya dan saat itu juga ia melepas semua bintang di pundaknya. Akhirnya para prajurit tersebut mau berbicara. 

Dia sering membaur dengan anak buahnya. Kebiasaan itu dilakukannya sebagai KSAD sekaligus untuk menyemangati anak buahnya. "KSAD juga manusia, KSAD tidak makan besi, KSAD juga makan nasi. Saya tidak ingin prajurit saya ketemu dengan KSAD takut. Rangkul saja tidak papa. Minta duit tidak papa, tak kasih kalau saya punya," ujar Mulyono.

Dia pun tidak segan-segan mengangkat lengan prajurit yang berada di sebelahnya dan meletakkan di atas bahunya sambil mengepalkan tangan. "Angkatan Darat tidak bisa dipimpin dengan ketakutan tapi semangat bersama, kekuatan bersama mulai prada sampai jenderal, sampai kepala staf, jelas prajurit," pungkasnya.

Ritual Mistis Junta Myanmar Tak Mempan! Rathedaung Jatuh ke Tangan Sekelompok Bersenjata Etnis

Upaya pemimpin junta, Min Aung Hlaing, untuk mencari berkah ilahi gagal ketika rezimnya kehilangan kendali atas satu kota lagi di negara bagian Rakhine, barat Myanmar.

VIVA.co.id

19 Maret 2024

Sentimen: positif (93.9%)