Sentimen
Netral (78%)
19 Mar 2024 : 11.53
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Institusi: UGM

Kasus: Operasi Ketupat

Tokoh Terkait
Idham Holik

Idham Holik

Operasi Ketupat Mulai 4 April 2024 hingga Kecurangan Pemilu Sudah Terlihat Jelas

19 Mar 2024 : 11.53 Views 9

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Operasi Ketupat Mulai 4 April 2024 hingga Kecurangan Pemilu Sudah Terlihat Jelas

Jakarta: Pemberitaan mengenai Polri menggelar Operasi Ketupat pada 4 April 2024 menjadi yang paling populer di Kanal Nasional Medcom.id, Minggu, 17 Maret 2024. Selain itu ada pemberitaan mengenai indikasi kecurangan Pemilu 2024 yang terlihat jelas dan masif.  Berikut ini 3 berita paling populer di Kanal Nasional Medcom.id: Polri Gelar Operasi Ketupat 4 April 2024 Polri menggelar Operasi Ketupat pada 4 April 2024. Operasi yang dioperatori Korlantas Polri itu dilaksanakan hingga 16 April 2024. Operasi ini dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran 2024 atau Idulfitri 1445 Hijriah.   "Polri akan melaksanakan operasi kemanusiaan dengan sandi Operasi Ketupat 2024. Ini akan dilaksanakan selama 15 hari," kata Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan dalam konferensi pers virtual 'Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024', Minggu, 17 Maret 2024.   Aan mengatakan sebelum dan setelah Operasi Ketupat, pihaknya menggelar Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD). Kegiatan ini bertujuan mengantisipasi kemungkinan masyarakat yang ingin melaksanakan mudik atau balik di luar pelaksanaan Operasi Ketupat. Selengkapnya baca di sini     Akademisi Sebut Kecurangan Pemilu Sudah Terlihat Jelas, Buktinya Sangat Banyak Indikasi kecurangan Pemilu 2024 disebut sudah terlihat jelas dan masif. Bahkan, bukti kecurangan terkumpul sangat banyak. “Makanya sekarang indikasi-indikasi kegiatan ini curang, dan kemudian masif, itu sebetulnya kalau di kami, bagi pemikir, itu cetho welo-welo (sudah jelas),” kata Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Dinasti Menjadi-jadi, Pengadilan Rakyat Menanti’ yang disiarkan pada Minggu, 17 Maret 2024. Salah satu bukti kecurangan tersebut, yakni adanya salah satu calon memanfaatkan sektor kemiskinan untuk menggalang suara. Hal ini dilakukan dengan menggelontorkan bantuan sosial untuk meraih simpati masyarakat. Selengkapnya baca di sini     Disurati Bawaslu, KPU Klaim Tak Berniat Tunda Rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merespons surat yang dilayangkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Surat tersebut ihwal penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Komisioner KPU RI Idham Holik, menjelaskan bahwa tidak ada niat untuk menunda rekapitulasi. Pihaknya mempersiapkan proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan, di mana optimalisasi Sirekap diperlukan. Idham nenegaskan Sirekap bukan penentu melainkan hanya alat bantu untuk memublikasikan hasil perolehan suara Pemilu 2024. "Undang-Undang Pemilu telah tegas hasil resmi penghitungan suara itu berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang yang saat ini sedang berlangsung," ungkap Idham, Minggu, 17 Maret 2024. Selengkapnya baca di sini

Jakarta: Pemberitaan mengenai Polri menggelar Operasi Ketupat pada 4 April 2024 menjadi yang paling populer di Kanal Nasional Medcom.id, Minggu, 17 Maret 2024. Selain itu ada pemberitaan mengenai indikasi kecurangan Pemilu 2024 yang terlihat jelas dan masif. 
 
Berikut ini 3 berita paling populer di Kanal Nasional Medcom.id: Polri Gelar Operasi Ketupat 4 April 2024 Polri menggelar Operasi Ketupat pada 4 April 2024. Operasi yang dioperatori Korlantas Polri itu dilaksanakan hingga 16 April 2024. Operasi ini dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran 2024 atau Idulfitri 1445 Hijriah.
 
"Polri akan melaksanakan operasi kemanusiaan dengan sandi Operasi Ketupat 2024. Ini akan dilaksanakan selama 15 hari," kata Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan dalam konferensi pers virtual 'Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024', Minggu, 17 Maret 2024.
 
Aan mengatakan sebelum dan setelah Operasi Ketupat, pihaknya menggelar Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD). Kegiatan ini bertujuan mengantisipasi kemungkinan masyarakat yang ingin melaksanakan mudik atau balik di luar pelaksanaan Operasi Ketupat.
 
Selengkapnya baca di sini
    Akademisi Sebut Kecurangan Pemilu Sudah Terlihat Jelas, Buktinya Sangat Banyak Indikasi kecurangan Pemilu 2024 disebut sudah terlihat jelas dan masif. Bahkan, bukti kecurangan terkumpul sangat banyak.
“Makanya sekarang indikasi-indikasi kegiatan ini curang, dan kemudian masif, itu sebetulnya kalau di kami, bagi pemikir, itu cetho welo-welo (sudah jelas),” kata Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Dinasti Menjadi-jadi, Pengadilan Rakyat Menanti’ yang disiarkan pada Minggu, 17 Maret 2024.
 
Salah satu bukti kecurangan tersebut, yakni adanya salah satu calon memanfaatkan sektor kemiskinan untuk menggalang suara. Hal ini dilakukan dengan menggelontorkan bantuan sosial untuk meraih simpati masyarakat.
 
Selengkapnya baca di sini
    Disurati Bawaslu, KPU Klaim Tak Berniat Tunda Rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merespons surat yang dilayangkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Surat tersebut ihwal penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
 
Komisioner KPU RI Idham Holik, menjelaskan bahwa tidak ada niat untuk menunda rekapitulasi. Pihaknya mempersiapkan proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan, di mana optimalisasi Sirekap diperlukan.
 
Idham nenegaskan Sirekap bukan penentu melainkan hanya alat bantu untuk memublikasikan hasil perolehan suara Pemilu 2024. "Undang-Undang Pemilu telah tegas hasil resmi penghitungan suara itu berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang yang saat ini sedang berlangsung," ungkap Idham, Minggu, 17 Maret 2024.
 
Selengkapnya baca di sini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(END)

Sentimen: netral (78%)