Soal Wacana Jadi Ketum Golkar, Pengamat: Elit Politik Jangan Anggap Enteng Gibran

18 Mar 2024 : 15.36 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Soal Wacana Jadi Ketum Golkar, Pengamat: Elit Politik Jangan Anggap Enteng Gibran

Pengamat politik, Usep Ahyar, memandang sulit Gibran untuk bisa jadi ketua umum Partai Golkar, kecuali yang dipilih adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya orang yang memang punya pengalaman dan punya karakter kuat yang harus memimpin Golkar.

"Sementara Gibran belum teruji untuk itu. Kecuali kalau bapaknya mungkin saya malah mengusulkan Jokowi," ujar Usep, Jumat (15/3/2024).

Usep menambahkan, jangan menyamakan Partai Golkar dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sekarang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, yang merupakan adik Gibran. Ia mengatakan mekanisme organisasi Golkar sudah mapan dan matang, tidak begitu saja bisa direbut.

Pengalaman Gibran, menurut Usep, masih belum teruji untuk mengelola berbagai faksi dan kepentingan yang ada di tubuh partai serta munculnya berbagai dinamika. Gibran dianggap masih belum mampu meredam atau mengurai masalah-masalah itu.

"Partai Golkar itu organisasi besar, partai besar, mekanismenya juga sudah mapan, dewasa juga. Jadi, memang diperlukan sosok pemimpin yang memang pandai juga mengelola konflik. Jadi, di sana itu di Golkar kan teruji, tapi memang mekanisme kepartaiannya juga jalan dan selalu selesai," paparnya.

Usep menyatakan nama-nama politikus Golkar yang namannya mencuat untuk maju sebagai ketua umum Partai Golkar seperti Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia dianggap sebagai kader yang cukup layak menjadi ketua umum daripada Gibran Rakabuming Raka.

Sebab, menurutnya, kalaupun Gibran maju menjadi ketua umum Golkar, minimal harus menunggu satu generasi lagi.

"Kalau saya lihat di Golkar itu juga belum bisa melepaskan dari tokoh-tokoh level kayak Airlangga, Bamsoet, Agus Gumiwang dan Bahlil. Jadi tokoh-tokoh ini juga tokoh muda juga. Menurut saya Gibran masih satu generasi lagi saya kira untuk mengajukan diri di politik Golkar," katanya.

Sentimen: positif (99.8%)