Sentimen
Negatif (96%)
18 Mar 2024 : 19.37
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Sukabumi, Pesisir Selatan

Kasus: Tawuran

138 KK Terdampak Banjir Rob di Pesisir Selatan Sukabumi

19 Mar 2024 : 02.37 Views 3

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

138 KK Terdampak Banjir Rob di Pesisir Selatan Sukabumi

JABAR EKSPRES – Wilayah laut selatan Kabupaten sukabumi pada Selasa, 12 Maret 2024 mengalami musibah berupa banjir rob yang naik kedaratan dan menghantam sejumlah rumah, tempat usaha, serta perahu milik nelayan.

Dari informasi yang dihimpun, hingga kini gelombang air laut di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi dan tergolong deras. Naiknya gelombang laut yang sempat menyebabkan banjir rob tersebut akibat instensitas hujan cukup tinggi, dan peralihan musim angin timur ke musim angin barat.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, ada ratusan kepala keluarga (KK) yang terkena dampak dari musibah banjir rob tersebut.

Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengungkapkan, ada sekira 138 KK yang terdampak akibat banjir rob tersebut.

“Ada 138 KK yang terdampak, Ini data sementara dari para ketua rt/rw dan perangkat desa, untuk klasifikasi kerusakan masih dalam perhitungan,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Senin (18/3).

BACA JUGA: Polsek Cibinong Amankan 3 Pelaku Tawuran, 9 Pedang Disita

Deden mengungkap bahwa 138 KK yang terdampak banjir rob tersebut mengalami kerusakan rumah ataupun tempat usahanya. Sementara, untuk yang mengalami kerusakan perahu nelayan masih dalam perhitungan.

“Ini yang alami kerusakan rumah. Kalo perahu nelayan masih di data, terutama yang kejadian wilayah selatan,” terangnya.

Sambung Deden, 138 KK yang terdampak banjir rob di pesisir selatan Sukabumi tersebut terbagi dalam tiga daerah yang berbeda.

“Desa Citepus 80 KK, Kelurahan Palabuhanratu 48 KK, dan Desa Jayanti 10 KK,” rincinya.

Deden menyebut, pihaknya masih mengkaji soal kerugian yang mengakibatkan 138 KK terdampak tersebut. Sedangkan, untuk ganti rugi ia belum bisa memberikan kepastian, namun lahan tanah yang berstatus pribadi akan ajukan untuk mendapatkan bantuan.

“Masih kajian, Soalnya tidak semua rumah. Ada ruang usaha, bale-be. Kalo status lahan nya milik pribadi diupayakan diajukan. Untuk mendapatkan bantuan,” tutupnya. (Mg9)

BACA JUGA: Sempat Melambung Tinggi, Harga Daging Sapi di Sukabumi Kini Turun hingga Puluhan Ribu

Sentimen: negatif (96.2%)