Sentimen
Negatif (98%)
18 Mar 2024 : 19.27
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Samsung

Kab/Kota: Kalibata, Ulujami

Kasus: korupsi

KPK Terus Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan DPR

19 Mar 2024 : 02.27 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

KPK Terus Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Jabatan DPR

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi dalam pengadaan kelengkapan rumah dinas DPR. Pendalaman dilakukan dengan memeriksa pekerja lepas Koordinator Pengawas Lapangan Rumah Jabatan Anggota DPR di Ulujami, Andri Wahyudi. “(Pemeriksaan) bertempat di Gedung Merah Putih KPK,” kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024. Pemeriksaan juga dilakukan kepada lima saksi lain, yakni mantan Head of Enterprise Business Team PT Samsung Electronic Indonesia Aramdhan Omargandjar, Direktur PT Abbotindo Berkat Bersama Ariel Immanuel A M Sidabutar, Direktur Utama PT Wahyu Sejahtera Berkat Budi Asmoro, Project Manager PT Integra Indocabinet Andrias Catur Prasetya, dan ibu rumah tangga Anita Emilia Simanjuntak. Mereka diharapkan kooperatif. KPK menyebut kasus dugaan rasuah pengadaan kelengkapan rumah dinas DPR terjadi di dua tempat. Lokasinya di Kalibata, dan Ulujami, Jakarta Selatan. Namun, KPK belum bisa memerinci total rumah yang diduga pengadaan perabotannya dikorupsi. Itemnya ditaksir banyak.   Sebanyak tujuh orang yang dicegah dalam kasus ini. Yakni, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar, Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR Hiphi Hidupati, Dirut PT Daya Indah Dinamika Tanti Nugroho, Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada Juanda Hasurungan Sidabutar, Direktur Operasional PT Avantgarde Production Kibun Roni, Project Manager PT Integra Indocabinet Andreas Catur Prasetya, dan pihak swasta Edwin Budiman. KPK menyebut ada lebih dari dua tersangka dalam kasus tersebut. Identitasnya baru dipaparkan ke publik saat penahanan. Proyek ini terkait dengan terjadinya kerugian keuangan negara. Objek yang diduga dikorupsi, yakni pengadaan perabotan untuk kelengkapan ruang tamu, kamar tidur, dan lainnnya.

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi dalam pengadaan kelengkapan rumah dinas DPR. Pendalaman dilakukan dengan memeriksa pekerja lepas Koordinator Pengawas Lapangan Rumah Jabatan Anggota DPR di Ulujami, Andri Wahyudi.
 
“(Pemeriksaan) bertempat di Gedung Merah Putih KPK,” kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Senin, 18 Maret 2024.
 
Pemeriksaan juga dilakukan kepada lima saksi lain, yakni mantan Head of Enterprise Business Team PT Samsung Electronic Indonesia Aramdhan Omargandjar, Direktur PT Abbotindo Berkat Bersama Ariel Immanuel A M Sidabutar, Direktur Utama PT Wahyu Sejahtera Berkat Budi Asmoro, Project Manager PT Integra Indocabinet Andrias Catur Prasetya, dan ibu rumah tangga Anita Emilia Simanjuntak. Mereka diharapkan kooperatif.
KPK menyebut kasus dugaan rasuah pengadaan kelengkapan rumah dinas DPR terjadi di dua tempat. Lokasinya di Kalibata, dan Ulujami, Jakarta Selatan.
 
Namun, KPK belum bisa memerinci total rumah yang diduga pengadaan perabotannya dikorupsi. Itemnya ditaksir banyak.
 
Sebanyak tujuh orang yang dicegah dalam kasus ini. Yakni, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar, Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR Hiphi Hidupati, Dirut PT Daya Indah Dinamika Tanti Nugroho, Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada Juanda Hasurungan Sidabutar, Direktur Operasional PT Avantgarde Production Kibun Roni, Project Manager PT Integra Indocabinet Andreas Catur Prasetya, dan pihak swasta Edwin Budiman.
 
KPK menyebut ada lebih dari dua tersangka dalam kasus tersebut. Identitasnya baru dipaparkan ke publik saat penahanan.
 
Proyek ini terkait dengan terjadinya kerugian keuangan negara. Objek yang diduga dikorupsi, yakni pengadaan perabotan untuk kelengkapan ruang tamu, kamar tidur, dan lainnnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AZF)

Sentimen: negatif (98.1%)