Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Pertani
Kab/Kota: Surabaya, Rembang, Tiongkok, Bangkalan, Madura
Kasus: covid-19
Partai Terkait
Taj Yasin-Komeng-Ning Lia, Tiga Jawara Pendatang Baru DPD-RI
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Selesai sudah penghitungan kursi senator atau DPD RI untuk tingkat nasional. Sesuai yang sudah berkembang sebelumnya, tiga besar pendatang baru DPD RI adalah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Komeng, dan Lia Istifhama (Ning Lia).
Gus Yasin memperoleh suara tertinggi dengan raihan 3.821.699 suara dari dapil Jawa Tengah, disusul Komeng yang meraup 3,2 juta dari dapil Jawa Barat, dan Dr. Lia Istifhama yang meraih 2.739.123 dari dapil Jawa Timur.
Tak ayal, ketiganya pun menyita perhatian publik, sekalipun mereka bertiga bukan sosok asing. Gus Yasin, Komeng, dan Ning Lia, memiliki latar belakang tak kaleng-kaleng. Bukan orang sembarangan, ketiganya memiliki rekam jejak yang menjadi alasan pantas ketika menjadi jawara nasional pendatang baru.
Terlebih Gus Yasin yang melejit sebagai jawara utama di antara semua calon DPD RI, termasuk semua petahana se-Indonesia.
Meski ketiganya bukan orang asing, publik tetap berhak tahu rekam jejak dan profil ketiganya.
1. Taj Yasin Maimoen
K.H. Taj Yasin Maimoen lahir 2 Juli 1983. Ia dikenal dengan sapaan Gus Yasin, merupakan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023. Ia adalah wakil dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sebelum menjadi wakil gubernur, Taj Yasin merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah II. Ia duduk di Komisi E yang membidangi pengawasan dalam bidang Kesra meliputi sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual. Ia dikenal sebagai anak dari ulama terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, Maimun Zubair (1928–2019). Ia dianggap sebagai representasi kalangan religius terutama Nahdlatul Ulama. Selain itu, ia merupakan salah satu ketua GP Ansor Jawa Tengah.
2. H. Alfiansyah Komeng
Dilansir dalam laman Wikipedia, H. Alfiansyah Komeng lahir 25 Agustus 1970. Ia merupakkan pemeran, pelawak, pengisi suara, penyiar radio, presenter, dan politikus Indonesia. Komeng merupakan anggota dari grup lawak Diamor yang beranggotakan Mamo, Jarwo Kwat dan Rudi Sipit. Ia mengawali kariernya bersama Diamor melalui serial televisi Kompor Diamor yang disiarkan di TPI pada 1993—1996. Komeng dikenal juga lewat ciri khasnya yang bersuara sengau.
3. Dr. Lia Istifhama, S.Sos., SHI., S.Sos.I, MEI
Sosok perempuan yang masuk dalam tiga besar pendatang baru nasional adalah ning Lia, keponakan Khofifah Indar Parawansa. Dikenal sebagai aktivi cantik, ibu dua anak ini masih saja hangat menjadi atensi publik. Pola komunikasi yang selalu menonjolkan rekam jejak, membuat sosok ning Lia, sapaan akrab aktivis perempuan yang berparas cantik tersebut menjadi indikator tersendiri ketika akhirnya ia meraih suara tinggi di kursi senator. Terlebih, ia memang dikenal sebagai srikandi NU.
Menemukan rekam jejaknya bukan hal yang sulit, sekalipun laman Wikipedia-nya mendadak terhapus, setelah ia berhasil ditetapkan sebagai anggota DPD RI terpilih dapil Jatim oleh KPU RI pada 13 Maret 2024.
Bukan sosok asing, Ning Lia bisa disebut sangat merajai pemberitaan Google dalam kategori aktivis perempuan. Ning Lia merupakan putri bungsu pasangan KH. Masykur Hasyim dan Hj. Aisyah, kakak kandung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Ia dikenal aktif sebagai narasumber di berbagai forum, di antaranya Webinar Internasional ‘The Impact of Covid 19 For The Global Education’ bersama para akademisi dari Singapura, Afghanistan, Pakistan, Malaysia, Mesir, Kuwait, Brunei dan webinar Pendidikan bersama KBRI Ethiopia–Djibouti dan Uni Afrika, Filipina, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Ia juga aktif sebagai penulis lepas di media massa, di antara artikelnya adalah SENI Berpolitik Secara Holistik, Penguatan ILMU, Anak Dalam Era Digitalisasi, Fondasi Spirit CINTA Dalam Pendidikan Anak, Kepemimpinan dalam Pengejawantahan Karakter PEREMPUAN, Pemuda Ber-Spirit SANTRI Di Era Digitalisasi, Nahdlatul Ulama dan Fondasi Spirit Kebangsaan, dan Bangun Peran Tanpa Jabatan.
Dalam politik, pemilik postur tinggi semampai itu sempat mewarnai kandidat calon Wakil Walikota Surabaya pada 2020 meskipun kemudian tidak berhasil mendapatkan rekomendasi partai. Saat itu, yang mendapatkan rekomendasi dan memenangkan Pemilihan Walikota Surabaya adalah Eri Cahyadi.
Beragam prestasi pernah diraihnya sebagai seorang aktivis sosial, diantaranya 100 Tokoh Muda Nasional 2020 dari Aliansi Pemuda Nasional, 22 Tokoh Muda Inspirasi Jawa Timur 2020 dari Forum Jurnalis Nahdliyyin, Penggerak Perempuan Bidang Pertanian dari DP3AK Jatim (Pertani HKTI Jatim), Tokoh Jatim Peduli Covid 19 dari ARCI, Tokoh Perempuan Pengusaha Inspiratif Dari KAHMIPreneur Bangkalan, Tokoh Milenial Literasi Jatim dari ARCI, Perempuan Inspiratif Peduli Wong Cilik dari MemorandumTokoh Nasional Perempuan Peduli Desa Wisata dari IKMAPAS, Tokoh Perempuan Inspiratif Kabarpas Awards 2023, Juara 1 Tokoh Perempuan Populer Versi Jawa Pos Radar Madura, Woman of The Year Jatim 2023 Kategori Tokoh Peduli Pertanian dan Perhutanan Sosial Anugerah TIMES Indonesia, dan Person of The Year 2023 Radar Surabaya. (tok/ted)
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (100%)