Sentimen
Negatif (80%)
16 Mar 2024 : 06.05

Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Suara KPU Membantah Narasi Kecurangan Pilpres di Ruang Publik

16 Mar 2024 : 13.05 Views 3

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Suara KPU Membantah Narasi Kecurangan Pilpres di Ruang Publik

Jakarta (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menuntaskan Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pilpres 2024 tingkat nasional. Rekap yang telah dimulai secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi. hingga di tingkat pusat telah mengesahkan hasil pilpres di 25 provinsi pada Kamis (15/3/2024).

Dari serangkaian proses penghitungan perolehan suara Pilpres 2024 itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menegaskan sama sekali tidak menggambarkan adanya kecurangan sebagaimana dinarasikan oleh beberapa pihak, pihak pihak Paslon 1, Paslon 3 maupun pihak-pihak lain.

“Secara umum rekapitulasi hasil suara secara berjenjang mulai Tingkat PPK di kecamatan hingga nasional berlangsung lancar, kecuali di beberapa PPK dan Kabupaten/Kota karena adanya ketidakpuasan calon anggota legislatif yang tidak puas dengan hasil suara yang diperoleh dan merasa dicurangi dan dilampiaskan di dalam forum rapat pleno,” ujar Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro, kepada media, Jumat (15/3/2024).

Juri yang juga salah satu saksi Paslon 02 pada Rekapitulasi Nasional Hasil Suara di KPU RI, mengungkapkan, pada rekapitulasi hasil suara tingkat nasional sudah berlangsung 17 hari atau sejak 28 Februari 2024, tidak menggambarkan narasi di ruang publik yang mengglorifikasi bahwa Pemilu 2024 penuh dengan kecurangan.

“Dinamika perdebatan lebih banyak karena masalah SIREKAP dan ketidaksinkronan data data pemilih yang sering kali membutuhkan penjelasan faktual,” ucapnya.

Menurut Juri, rapat pleno merekapitulasi hasil pemilu presiden dan wakil presiden merupakan rekap yang paling lancar tanpa perdebatan berarti. Ini artinya, narasi kecurangan dalam Pemilu 2024 tidak terbukti.

“Apalagi dengan tuduhan kecurangan terstruktur, sistematis, dan massif sengaja diproduksi untuk mendelegitimasi hasil pemilu. Inilah yang kami pertanyakan, ada tujuan apa di balik usaha-suaha mendelegitimasi hasil pemilu?” pungkasnya. [ian]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: negatif (80%)