Sentimen
Netral (72%)
14 Mar 2024 : 13.46
Tokoh Terkait

Target 1 Juta Barel Minyak di 2030 Diminta Direvisi, Ini Reaksi ESDM

14 Mar 2024 : 13.46 Views 12

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Target 1 Juta Barel Minyak di 2030 Diminta Direvisi, Ini Reaksi ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus berupaya merealisasikan target 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Hal tersebut merespons permintaan Anggota Komisi VII RI agar target produksi minyak bumi dalam negeri bisa dibuat lebih realistis.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, guna merealisasikan target produksi minyak harian 1 juta barel tersebut, pihaknya masih menaruh harapan pada pencarian cadangan Migas Non Konvensional (MNK) dan penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

"Kalau itu berhasil, saya kira keduanya akan menyumbang kontribusi besar untuk produksi minyak. Ini dari perspektif Dirjen Migas ya," kata dia ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

-

-

Menurut Tutuka, pengembangan MNK saat ini sangat tergantung dengan apa yang dilakukan di Blok Rokan melalui pengeboran perdana sumur MNK Gulamo yang kemudian dilanjutkan pada sumur Kelok.

"Tentunya MNK tergantung apa yang dilakukan di Blok Rokan ya yang sekarang baru dibor di sumur Gulamo dan Kelok. Kalau hasilnya bagus, mungkin 2 bulan akan ada info lebih detail soal itu," kata dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian menilai bahwa target produksi minyak mentah sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 tidak realistis untuk dicapai. Pasalnya, lifting minyak mentah di dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

"Saya sampaikan target 2030 (lifting minyak) 1 juta barel saya usul diubah saja, jangan buat lagi target bahwa lifting akan mencapai 1 juta barel per hari tahun 2030," ujar dia dalam RDP Komisi VII bersama SKK Migas, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Ramson mengatakan target tersebut seharusnya dibuat dengan perhitungan margin of error terkecil. Misalnya hingga tahun 2030 target lifting minyak bumi bisa diturunkan ke 800-850 ribu barel per hari.

"Harus realistis itu harusnya ada evaluasi kembali misal 2030 misal target jadi 800 ribu barel per hari atau 850 ribu bph, harus realistis, jangan dibawa angan-angan," jelasnya.

Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi produksi terangkut (lifting) minyak nasional selama 2023 tercatat rata-rata mencapai 605,5 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dari target dalam APBN 2023 sebesar 660 ribu bph, dan turun dibandingkan capaian 2022 sebesar 612,3 ribu bph.


[-]

-

Alamak, Produksi dari Lapangan Minyak Termuda RI Sudah Drop!
(wia)

Sentimen: netral (72.7%)