Sentimen
Positif (44%)
11 Mar 2024 : 11.01
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Cambridge

Tokoh Terkait

Lukisan Lord Balfour Buatan 1914 di Universitas Cambridge Inggris Dirusak Aktivis Pro-Palestina

11 Mar 2024 : 18.01 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Lukisan Lord Balfour Buatan 1914 di Universitas Cambridge Inggris Dirusak Aktivis Pro-Palestina

CAMBRIDGE, iNews.id - Seorang aktivis pro-Palestina merusak lukisan bersejarah bertema pendirian negara Israel yang dipajang di Universitas Cambridge, Inggris. Lukisan yang dibuat pada 1914 menampilkan sosok politikus Inggris Lord Balfour itu dirusak dengan cara disemprot dengan cat. 

Kelompok Palestine Action mengaku bertanggung jawab atas perusakan itu. Disebutkan, salah satu aktivisnya merusak lukisan Lord Balfour yang berada di Trinity College, bagian dari Universitas Cambridge.

Situs web kelompok tersebut menyatakan, selain disemprot cat, lukisan karya seniman Philip Alexius de Laszlo itu juga disayat. 

Palestine Action menyatakan, Lord Arthur James Balfour merupakan politikus berjiwa kolonial dan penandatangan Deklarasi Balfour.

"Seorang aktivis menyayat lukisan penghormatan serta menyemprot karya seni tersebut dengan cat merah," bunyi pernyataan, dikutip dari BBC.

Kejadian saat perusakan juga terekam kamera dan menjadi viral setelah diunggah di media sosial.

Kepolisian Cambridgeshire melalukan penyelidikan atas laporan perusakan tersebut. Namun sejauh ini belum ada seorang pun yang ditangkap.

“Kami menerima laporan tentang perbuatan kriminal perusakan pada lukisan di Trinity College, Cambridge, hari ini. Petugas mendatangi tempat kejadian untuk mengamankan bukti dan melanjutkan penyelidikan," demikian isi pernyataan, Sabtu (9/3/2024).

Juru Bicara Trinity College menyesalkan perusakan terhadap lukisan Arthur James Balfour selama jam buka publik. Kampus siap memberi bantuan kepada setiap anggota komunitas perguruan tinggi yang terkena dampak.

Lord Balfour menjabat Menteri Luar Negeri Inggris pada 1917 saat deklarasi yang menjanjikan dukungan Inggris untuk pendirian “rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina” dibuat. Deklarasi itu dinilai oleh beberapa sejarawan sebagai titik awal konflik Arab-Israel.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: positif (44.4%)