Sentimen
Positif (100%)
11 Mar 2024 : 04.08
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak, Pemilu 2019

Kab/Kota: Tangerang, Surabaya, Sidoarjo

Peta Politik Sidoarjo Jelang Pilbup 2024

11 Mar 2024 : 04.08 Views 13

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Peta Politik Sidoarjo Jelang Pilbup 2024

Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemilihan Bupati Sidoarjo untuk periode 2024-2029 hanya kurang sekitar separoh tahun ke depan. Meski demikian, hiruk pikuknya masih belum tampak atau memang belum ada yang berani menampakkan diri ikut kontestasi tersebut.

Sekitar 3,5 tahun silam, masyarakat Sidoarjo secara umum mengetahui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo lagi-lagi menjadi juara dalam perolehan kursi di DPRD Kab. Sidoarjo. Tak mengherankan karena basis massa di Sidoarjo masih di dominasi kehijauan, sebutan untuk kalangan santri dan kaum nahdliyin.

Di Pileg 2019, PKB mendulang 16 kursi di DPRD Sidoarjo dan di Pileg 2024 turun 1 kursi yakni dapat 15 kursi di 6 Dapil se-Sidoarjo. PKB masih tetap menjadi juara bertahan atau kursinya terbanyak di banding dengan partai lainnya.

Di Pileg 2019 PKB mempunyai jago calon H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) yang notabene pernah mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Sidoarjo namun akhirnya mundur. Alasan mundur diduga karena sesuatu hal dan berseberangan dengan H. Saiful llah yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo.

Setelah mundur dari pencalegan atau sebelum penetapan oleh KPU Sidoarjo, Gus Muhdlor akhirnya memberanikan diri nyalon sebagai Bupati Sidoarjo. Maju dengan pesaing beberapa nama yang diajukan ke Jakarta, ada H. Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan), Ahmad Amir Aslichin putra H. Saiful llah.

Kemudian diantara nama-nama yang mencuat, DPP PKB melalui Surat keputusan bernomor 4055/ DPP / IX /2020 menunjuk pasangan Gus Muhdlor – H. Subandi yang kini menjabat sebagai Ketua DPC PKB Sidoarjo.

Di Pemilu 2019 keluarga besar KH Agoes Ali Masyhuri masih dikenal dan tersohor sebagai bagian dari keluarga besar PKB karena kakak kandung Gus Muhdlor, H. Syaikhul Islam Ali (Gus Syaikhul) tercatat sebagai anggota DPR RI dua periode (2014-2019 dan 2019-2024).

Di Pemilu 2024, keluarga besar KH Agoes Ali Masyhuri berseberangan dengan PKB dalam dukungan Pilpres 2024. PKB yang berkoalisi dengan Partai NasDem, PKS, Partai Ummat mendukung Paslon Nomor 01 Anies Rasyid Baswedan –  Muhaimin Iskandar (Amin), namun keluarga besar Pondok Lebo (sebutan Bumi Shlawat) deklarasi mendukung Paslon 02 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Deklarasi keluarga besar kiai kharismatik di Sidoarjo jelang beberapa hari pencoblosan itupun menggemparkan Sidoarjo. Bahkan getaran dampaknya berskala nasional.

Pasca deklarasi dukungan ke pasangan Prabowo – Gibran dipimpin oleh Gus Muhdlor tersebut, DPP PKB langsung mengambil sikap. Tak tanggung-tanggung, sikap dikeluarkan langsung oleh Ketua DPP PKB A. Muhaimin Iskandar yang tercatat sebagai cawapres paslon nomor 01.

Menurut A. Muhaimin Iskandar, sikap Gus Muhdlor memperlihatkan sudah keluar dari PKB. Sebab, PKB merupakan pengusung pasangan capres nomor urut 01 yakni Anies Baswedan-Cak Imin (Amin).

“Secara otomatis sudah keluar dari PKB,” kata Cak Imin usai kegiatan Istigasah Kemenangan Amin
di Solear, Kabupaten Tangerang, Jumat (2/2/2024).

Setelah Gus Muhdlor yang tercatat masih sebagai bupati aktif di Sidoarjo yang dulu diberangkatkan PKB, dan kemudian dianggap sudah keluar oleh DPP PKB karena mendukung Prabowo-Gibran, secara tidak langsung dalam Pilbup Sidoarjo 27 November 2024 mendatang, PKB bakal mencari jago atau kandidat lain selain Gus Muhdlor?

Peneliti IRPD (Institute Research of Public Development) Sidoarjo Nanang Haromain

Siapa Berani Lawan Gus Muhdlor

Kendati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kab. Sidoarjo menjadi juara bertahan dalam perolehan kursi di DPRD Kabupaten Sidoarjo, belum tentu dalam Pilbup Sidoarjo nanti punya kandidat atau jago yang bisa menyamai atau selevel dengan Gus Muhdlor yang dianggap DPP PKB sudah keluar dari partai tersebut. Dan sepertinya tidak mudah mengalahkan incumbent, meski juga bukan hal yang mustahil.

Peneliti IRPD (Institute Research of Public Development) Sidoarjo Nanang Haromain menyatakan beberapa syarat untuk bisa mengalahkan incumbent. Paling tidak ada empat syarat yang harus dipenuhi seorang penantang baru agar mampu mengalahkan incumbent di Pilbup Sidoarjo mendatang.

Pertama, faktor figur kandidat.

Calon kepala daerah harus merupakan figur alternatif yang memiliki daya terima (akseptabilitas), awareness dan daya tarik lebih sebagai modal tingkat keterpilihan (elektabilitas).

“Memang popularitas bukanlah faktor utama mengingat calon incumbent pasti lebih populer. Namun faktor kalah popularitas bisa ditutup oleh akseptabilitas, awareness, dan daya tarik kuat. Daya tarik itu menjadi lebih kuat bila ditopang pengalaman kepemimpinan, terlebih bila calon memiliki derajat integritas cukup kuat,” katanya.

Kedua, mesin politik, baik dari partai maupun relawan (non-partai).

Untuk bisa mengalahkan incumbent, butuh mesin politik yang ekstra kuat dan efektif. Partai tidak saja sebagai pengusung, namun juga harus mampu berperan sebagai mesin efektif. Demikian halnya tim relawan di luar partai, keduanya harus bersinergi.

“Mesin partai yang dimaksud untuk memperkuat tarikan dari basis pemilih ideologis, sementara mesin dari relawan memperkuat daya tarik pemilih dari massa mengambang,” sebutnya.

Ketiga, manajemen kampanye yang tepat.

Tatap muka secara langsung dengan variasi kegiatan sosial selama ini mejadi media yang cukup efektif. Keduanya harus ditunjang oleh pola komunikasi yang baik dari kandidat dengan pemahaman terhadap perilaku pemilih dan segmentasi yang tepat.

Dan keempat, menyangkut kinerja incumbent.

Kekalahan incumbent dalam Pilkada memiliki relasi kuat dengan kondisi kinerja Pemerintah Daerah (Pemda). Kinerja incumbent yang sering diukur melalui indikator statistik bukanlah takaran utama yang menjadi penentu kemenangannya.

Seringkali kinerja seorang incumbent diukur atas dasar penghargaan yang diterima dari pemerintah pusat, sementara masyarakat memiliki persepsi berbeda.

“Ketika masyarakat tak mampu merasakan penghargaan itu secara nyata maka di sanalah peluang besar bagi penantang untuk mengalahkannya. Tentunya penantang harus mampu memberikan alternatif penyelesaian persoalan riil yang dihadapi masyarakat,” urainya.

Pria yang tercatat sebagai Komisioner KPU Sidoarjo periode 2014-2019 itu juga menjelaskan Pemkab Sidoarjo di bawah kepemimpinan Gus Muhdlor berhasil terus mempercantik sudut-sudut kota, baik di jantung kota Sidoarjo maupun di tingkat kecamatan seluruh Sidoarjo diperindah untuk menampilkan wajah kota yang semakin menarik.

Berbagai gebrakan dan inovasi Pemkab Sidoarjo semakin menambah nilai plus kepimpinan putra KH Agoes Ali Masyhuri pendiri Pesantren Progresif Bumi Shalawat Lebo Sidoarjo itu. Setelah sebelumnya juga mendapatkan berbagai penghargaan, baik dari provinsi maupun pusat. Ini adalah modal besar bagi Gus Muhdlor untuk maju lagi di periode kedua.

Silam. KH Agoes Ali Masyhuri bertemu dengan Prabowo Subianto di Yordania (ist)

Dipastikan Gus Muhdlor Siap Maju Lagi

Desas-desus soal maju dan tidaknya H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) untuk periode kedua,  besar kemungkinan akan maju lagi. Dari penelusuran beritajatim.com, dari berbagai sumber, termasuk dari orang dekat keluarga ndalem Pondok Lebo, Gus Muhdlor akan mencalonkan lagi.

Partai yang dibuat berlayar dalam kontestasi Pilbup nanti? banyak partai yang menginginkan Gus Muhdlor menjadi nahkodanya. Bahkan saat ini saja, sudah ada partai yang memberikan rekomendasi maju lagi pasca Gus Muhdlor dianggap sudah keluar dari PKB oleh ketua umum A. Muhaimin Iskandar.

Partai apakah itu? Orang dekat keluarga Pondok Lebo menyebutkan Partai Gerindra. Hubungan baik keluarga Bumi Shalawat dengan pembesut partai tersebut sudah terjalin lama. Banyak orang menilai terjadi di masa Pilpres 2024 ini, adalah salah besar.

“Sebelum Pak Prabowo mendirikan Partai Gerindra, KH Agoes Ali Masyhuri sudah menjalin hubungan baik,” ucap sumber beritajatim.com, sambil menunjukkan foto kenangan KH Agoes Ali Masyhuri bersama Prabowo Subianto saat berada di Timur Tengah.

Setelah Partai Gerindra mendukung Gus Muhdlor maju periode kedua, ia memastikan bakal ada partai lain menyusul juga ikut mendukung. Lanjut dia, sangat dimungkinkan dalam pencalonan kembali lagi, Gus Muhdlor tidak kesulitan dalam mencari kendaraan politik

Kebulatan Gus Muhdlor akan maju lagi juga mendapat dukungan dari keluarga besarnya. Bahkan Kyai Ali sendiri pernah menyatakan dukungannya kembali. “Saya akan back up penuh kalau kamu nanti maju lagi nak,” tutur sumber itu menirukan ucapan KH Agoes Ali Masyhuri kepada Gus Muhdlor.

Cahyo Harjo Prakoso Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya

Nama Ini Diusulkan sebagai Wakil Gus Muhdlor

Selain persiapan matang untuk maju kembali dalam pemilihan bupati September 2024 mendatang,  ada satu nama yang dinilai pas dalam mendampingi sebagai calon wakilnya Gus Muhdlor mendatang.

Meski belum ada kesepakatan dalam soal wakil, tapi nama tersebut dinilai juga menjual atau bisa mendatangkan perolehan suara yang membanggakan. Dialah adalah Cahyo Harjo Prakoso putra dari Bambang Haryo Soekartono (BHS) yamg terpilih sebagai caleg DPR RI 2024-2029 Partai Gerindra.

Jika Gus Muhdlor berpasangan dengan Cahyo yang juga terpilih dalam Pileg 2024 untuk DPRD Jatim dari Kodya Surabaya, diprediksi bakal mudah memenangkan Pilbup Sidoarjo 2024.

Sumber di keluarga besar Bumi Shalawat juga menyatakan tidak keberatan nama itu disandingkan dengan Gus Muhdlor. Menurut dia, konstituen atau massa dari BHS di Sidoarjo sendiri dinilai sangat banyak. Seperti yang mencoblos semasa BHS lawan Gus Muhdlor dalam Pilbup 2020, suaranya sangat besar sekali.

“Lah itu kalau suara yang mencoblos Gus Muhdlor dengan suara BHS digabung, itu sudah suara jadi. Belum nanti suara dari partai pendukung lain, suara nahdliyin dan lainnya, ya sepertinya otomatis Pilbup Sidoarjo selesei,” imbuhnya dengan senyum.

Dalam kesempatan sebelumnya, beritajatim.com, konfirmasi soal jika nantinya nama Cahyo disandingkan dengan Gus Muhdlor dalam Pilbup 2024, Bambang Haryo Soekartono juga tidak merasa keberatan.

Bambang Haryo mengaku jika memang anaknya dibutuhkan untuk demi pembangunan, kemajuan dan kebaikan masyarakat di daerah, akan selalu didukungnya. Seperti kegiatan yang ia lakukan, untuk kepentingan masyarakat bukan pribadinya semata.

Setelah bertarung dalam Pilbup 2020 dan belum diamanati memimpin Sidoarjo, dirinya terus berkegiatan untuk kepentingan masyarakat. “Dan alhamdulillah sekarang diamanahi masyarakat di Pileg DPR RI,” ucapnya bersyukur.

Masih menurut Bambang Haryo, sungguh suatu kehormatan yang baik jika nanti Cahyo digandengkan dengan Gus Muhdlor dalam Pilbup 2024, dan dirinya akan merestuinya. Toh selama kepimpinan Gus Muhdlor, kemajuan Sidoarjo banyak yang merasakan.

“Sekali lagi, saya mendukungnya kalau Mas Cahyo dipasangkan dengan Gus Muhdlor. Namun meski demikian, saya juga menyerahkan keputusan kepada Mas Cahyo, karena dia terpilih sebagai anggota DPRD Jatim di Pileg 2024 ini,” terang Bambang Haryo.

Sekretaris DPW PKB Jatim, Hj. Anik Maslachah

Hilal Kandidat PKB untuk Pilbup 2024 Belum Tampak

Di sisi lain, PKB Sidoarjo yang menjuarai kontestasi Pileg 2024  dan bisa menempatkan calon wakil rakyatnya sebanyak 15 orang duduk sebagai anggota DPRD Kab. Sidoarjo, hingga kini belum terdengar siapa kandidat yang diusung dalam Pilbup 2024 setelah Gus Muhdlor dinyatakan sudah keluar dengan sendirinya oleh DPP PKB karena mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 14 Pebruari 2024 kemarin.

Kabar yang didengar beritajatim.com, untuk Pilbup 2024 kandidat yang diusung PKB adalah kadernya sendiri, yakni Hj. Anik Maslachah yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur.

Namun yang mengejutkan, dari kabar lirih di internal PKB sendiri jika bertarung melawan keluarga besar Bumi Shalawat, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur yang terpilih kembali dalam Pileg 2024 untuk DPRD Jawa Timur itu masih maju mundur alias belum mengiyakan maupun menolak.

“Mbak Anik (Anik Maslachah) sepertinya masih mikir-mikir jika melawan sama Bumi Shalawat, dinilai masih berat,” kata mantan pengurus IPPNU Sidoarjo itu.

Ia melanjutkan, pengaruh keluarga besar Bumi Shalawat di kalangan Nahdliyin, Nahdliyat, santri dan bahkan masyarakat umum, masih sangat besar dan tidak bisa diremehkan.

Masyarakat Sidoarjo bisa mengetahui setiap hajatan apapun di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, mulai kegiatan keagamaan, keorganisasian maupun lainnya, pasti jumlah massa yang datang sangat luar biasa. “Sosok KH Agoes Ali Masyhuri pendiri sekaligus pengasuh Bumi Shalawat masih menjadi jujukan semua kalangan, tidak hanya tingkat regional, melainkan juga nasional,” sebut dia.

Jika dalam Pilbup 2024 nanti, PKB Sidoarjo yang juara Pileg di DPRD Sidoarjo, belum berani memunculkan kandidat, apakah akan merekomendasikan Gus Muhdlor berpasangan lagi dengan H. Subandi? Wallahu A’lam Bishawab. [isa/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: positif (100%)