Sentimen
Negatif (50%)
10 Mar 2024 : 12.20
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Menteng

Partai Terkait

PDIP Duga Ada Kekuatan Besar di Belakang KPU, Khawatir Kepentingan Geopolitik

10 Mar 2024 : 12.20 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PDIP Duga Ada Kekuatan Besar di Belakang KPU, Khawatir Kepentingan Geopolitik

PIKIRAN RAKYAT – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi bantahan KPU terkait upaya penguncian perolehan suara Ganjar-Mahfud maksimal di angka 17 persen. Mendengar respons tersebut, Hasto menduga ada pihak yang punya kekuatan besar di belakang KPU, sehingga rahasia besar yang berusaha diungkap PDIP pun dibantah.

“Ini kan kekuatan di belakang KPU, KPU-nya sendiri gak tahu. Bahkan KPU sendiri kan pura-pura enggak tahu ketika IP address-nya dipindahkan. Mereka menyangkal, akhirnya setelah ada bukti-bukti baru mengakui,” kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Maret 2024.

Hasto lalu mengungkap kekhawatirannya soal adanya kepentingan geopolitik dalam persoalan ini.

“Bagaimana mungkin data-data yang strategis kita menggunakan swasta yaitu Alibaba dan ada kepentingan geopolitik terkait dengan pertarungan antara Amerika Serikat dan China,” ujarnya.

Hasto menegaskan PDIP tidak akan tinggal diam melihat peristiwa-peristiwa yang mengancam kedaulatan negara.

“Ini sudah tidak benar semuanya, cara-cara berpolitik kita sudah mereduksi kedaulatan kita sebagai bangsa. Ini harus kita koreksi,” kata Hasto.

Permainan Algoritma

Hasto Kristiyanto menuding ada algoritma yang sengaja digunakan untuk mengendalikan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Akibatnya, suara paslon 03 itu mentok di angka 16,68 persen. Informasi tersebut diperoleh Hasto usai berkonsultasi dengan pakar IT.

“Pakar IT menemukan persoalan yang sangat fundamental, misalnya dimasukannya suatu json script, suatu algoritma untuk nge-lock agar perolehan Pak Ganjar-Mahfud itu hanya maksimum 17 persen,” kata Hasto usai menghadiri diskusi publik di Universitas Indonesia, Kamis, 7 Maret 2024.

Selain perolehan suara yang dihalangi, kata Hasto, pakar juga mendapati gangguan siber dalam proses unggah Formulir C1 yang merupakan sertifikat hasil dan rincian penghitungan perolehan suara di TPS.

“Kemudian juga suatu program untuk mengunci autentifikasi terhadap multifaktor yang seharusnya tidak sembarangan orang bisa meng-upload C1. Juga data-data bahwa quick count pun diintersep,” ujarnya.

Untuk itu, PDIP akan mengusut persoalan tersebut dengan melakukan audit forensik.

“Dari kejadian-kejadian itu kami dalam dan ini memerlukan audit forensik serta audit Meta C1,” kata Hasto.

Bantahan KPU

Ketua KPU Hasyim Asy’ari menepis kecurigaan PDI Perjuangan terkait upaya mengunci perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud maksimal di angka 17 persen. Hasyim menegaskan bahwa sejak awal, KPU tidak pernah mematok angka perolehan suara paslon tertentu.

“KPU membantah ya. KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu. KPU tidak pernah kemudian mematok suara si A, si B, dan seterusnya, partai ini, partai itu sekian, sejak awal tidak ada karena pemungutan suara ini bersifat langsung,” kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.

Menurut Hasyim, kecurigaan tersebut tak berdasar. Hingga saat ini, KPU tidak melihat adanya upaya-upaya pengendalian suara paslon mana pun di angka tertentu.

“Jadi, tidak ada KPU kemudian sudah istilahnya tadi mengunci di angka sekian persen, tidak pernah ada situasi itu,” ujar Hasyim.***

Sentimen: negatif (50%)