Sentimen
Negatif (98%)
10 Mar 2024 : 01.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Kasus: Teroris

Partai Terkait
Tokoh Terkait

AS Bangun Pelabuhan di Gaza untuk Salurkan Bantuan, Pentagon: Butuh 60 Hari

10 Mar 2024 : 01.27 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

AS Bangun Pelabuhan di Gaza untuk Salurkan Bantuan, Pentagon: Butuh 60 Hari

WASHINGTON DC, iNews.id – Rencana Presiden AS Joe Biden untuk membangun pelabuhan terapung militer AS di dekat Jalur Gaza untuk mempercepat masuknya bantuan ke wilayah Palestina itu mungkin memerlukan waktu hingga 60 hari. Prosesnya pun diperkirakan melibatkan lebih dari 1.000 tentara Amerika. 

Hal itu diungkapkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) pada Jumat (8/3/2024). Pernyataan dari kementerian itu muncul sehari setelah Biden mengumumkan inisiatif pembangunan pelabuhan terapung di Gaza dalam pidato kenegaraannya.

Juru Bicara Utama Pentagon, Marsekal Muda Patrick Ryder, menyebut perencanaan sistem pelabuhan terapung AS di Gaza masih dalam tahap awal. Perintah penempatan personel yang akan dilibatkan dalam proyek itu juga baru diberikan kepada pasukan yang akan berangkat menuju ke Timur Tengah.

Menurut Pentagon, pihaknya juga belum menentukan secara pasti bagaimana lokasi pendaratan sistem pelabuhan terapung itu akan diamankan dari segala ancaman. Kementerian itu mengatakan, mereka sedang berdiskusi dengan para mitra, termasuk Israel.

Ryder mengatakan, tidak menutup kemungkinan pelabuhan itu juga akan menjadi sasaran kelompok pejuang Hamas—yang oleh AS dicap sebagai organisasi teroris.

“Tetapi jika Hamas benar-benar peduli terhadap rakyat Palestina, sekali lagi, kami berharap misi internasional untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan ini dapat terlaksana tanpa hambatan,” ucap Ryder.

Dia memperkirakan, setelah beroperasi, sistem pelabuhan itu akan memungkinkan pengiriman sekitar 2 juta makanan ke warga Gaza setiap hari. Sebagai perbandingan, militer AS telah mengirimkan total sekitar 124.000 makanan selama empat kali melalui udara dalam seminggu terakhir.

PBB telah memperingatkan bahwa bencana kelaparan di Jalur Gaza hampir tidak dapat dihindari jika tidak ada tindakan segera dari komunitas internasional. Menurut perkiraan, kelaparan mungkin melanda wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta jiwa itu minggu depan. PBB pun menyatakan, ketika bencana kelaparan telah diumumkan, maka sudah terlambat bagi para pihak untuk membantu penduduk Gaza.

“Anak-anak di Gaza tidak sabar untuk makan. Mereka sudah sekarat karena kekurangan gizi dan (upaya untuk) menyelamatkan nyawa mereka hanya dalam hitungan jam atau hari, bukan minggu,” kata aktivis Save the Children, Jason Lee, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/3/2024).

Beberapa anggota parlemen AS dan organisasi bantuan menilai rencana pembangunan sistem dermaga terapung yang diumumkan Biden Kamis (7/3/2024) lalu bukan solusi tepat untuk mengatasi kelaparan di Gaza. Menurut mereka, rencana itu terkesan hanya untuk menutupi masalah yang lebih besar, yaitu kegagalan Pemerintah Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza melalui jalur darat, yang merupakan pilihan tercepat dan paling efisien.

“Ini bukan masalah logistik; ini masalah politik,” kata Direktur Eksekutif Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) di AS, Avril Benoit.

“Daripada mengandalkan militer AS untuk mencari solusi, (Pemerintah) AS seharusnya mendesak akses kemanusiaan segera dengan menggunakan jalan dan titik masuk yang sudah ada,” ujar dia.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (98.4%)