Sentimen
Negatif (96%)
9 Mar 2024 : 18.23
Tokoh Terkait

Inflasi Pangan Bergejolak, Said Didu: Dampak Bansos Politik 2024 dengan Alasan Elnino 2023

9 Mar 2024 : 18.23 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Inflasi Pangan Bergejolak, Said Didu: Dampak Bansos Politik 2024 dengan Alasan Elnino 2023

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Inflasi pangan di Indonesia nasih terbilang tinggi. Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi pangan yang bergejolak atau volatile food dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Gejolak inflasi pangan itu disebut telah melampaui rata-rata kenaikan upah minimum regional (UMR).

Inflasi pangan bergejolak hingga 5,6 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata kenaikan UMR yang hanya mencapai 4,9 persen pada periode 2020-2024.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu memberikan sindiran keras kepada pemerintah.

Menurutnya, inflasi pangan itu tidak terlepas dampak bansos politik 2022 dengan alasan elnino 2023.

“Ini dampak bansos politik 2024 dengan alasan Elnino 2023,” kata Said Didu, Jumat, (8/3/2024).

Juru Bicara Timnas AMIN ini menyebut alasan El Nino hanyalah sebuah kebohongan. “Alasan El Nino adalah kebohongan,” ujar pria kelahiran Pinrang Sulsel ini.

Pasalnya kata dia, produksi padi Indonesia selama 13 tahun terakhir hampir sama sekitar 53 juta ton GKG (Gabah Kering Giling).

Sedangkan produksi padi negara-negara ASEAN penghasil padi tidak turun.

“Produksi padi Indonesia sejak 2000-2023 hampir sama sekitar 54 juta ton GKG. Produksi padi negara-negara ASEAN penghasil padi tidak turun,” tandasnya.

Diketahui, produksi padi terus mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luasan panen padi 10,21 juta hektare (ha) pada tahun 2023.

Namun angka ini turun 0,24 juta ha atau 2,2 persen dibandingkan dengan tahun 2022 sebelumnya.

Selain itu, BPS mencatat produksi beras di Indonesia surplus beras 1,34 juta ton pada tahun 2022. Sedangkan tahun 2023 diperkirakan hanya 0,28 juta ton. (selfi/fajar)

Sentimen: negatif (96.8%)