Sentimen
Negatif (94%)
8 Mar 2024 : 12.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Madura

Soal Inflasi Hijau, Mahfud ke Gibran: Recehan, Gak Layak Dijawab

8 Mar 2024 : 19.01 Views 2

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Soal Inflasi Hijau, Mahfud ke Gibran: Recehan, Gak Layak Dijawab
tirto.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan, pertanyaan Gibran Rakabuming Raka terkait greenflation atau inflasi hijau tidak layak dijawab dan sekelas recehan.

Menurut dia, dalam akademis, pertanyaan dari cawapres nomor urut 2 itu hanya mengkait-kaitkan dengan sesuatu yang tidak ada.

“Ngarang-ngarang enggak karuan. Mengkait-kaitkan dengan sesuatu yang tidak ada gitu ya. Gini loh, kalau akademis itu ditanya pertanyaan kayak gitu itu recehan. Recehan. Oleh sebab itu tidak layak dijawab,” kata Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024).

Sebelumnya, Mahfud menjawab pertanyaan Gibran terkait cara mengatasi inflasi hijau.

Mahfud membeberkan bahwa inflasi hijau berlandas ekonomi hijau yang merupakan ekonomi sirkuler. Ini adalah sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan misalnya. Atau produksi apa pun yang diproduksi kemudian dimanfaatkan untuk didaur ulang.

“Jadi bukan barang itu lalu di biarkan mengganggu ekologi,” kata Mahfud menjawab Gibran.

Sepengalamanya di Madura, dia mengatakan, orang Madura sering kali melopori ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler, di mana orang Madura itu memunguti sampah-sampah, memunguti plastik-plastik lalu diolah.

“Sehingga sebenarnya ekonomi syariah itu sudah menjadi kesadaran masyarakat. Nah, oleh sebab itu kalau untuk mengatasi inflasi itu tentu yang paling gampang banget kebijakan-kebijakan diatur saja,” ucap dia.

Kemudian, Gibran menanggapi jawaban Mahfud MD. Menurut dia, jawaban Cawapres nomor urut 3 tidak menjawab sama sekali inti masalahnya.

“Saya lagi nyari jawabannya Prof [Mahfud] bisa nyari-nyari di mana ini jawabannya kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” ujar dia.

Sentimen: negatif (94.1%)