Sentimen
Positif (76%)
7 Mar 2024 : 22.25
Informasi Tambahan

Institusi: UNJ

Cerita mahasiswa yang mendadak kehilangan beasiswa dari DKI 

8 Mar 2024 : 05.25 Views 3

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Cerita mahasiswa yang mendadak kehilangan beasiswa dari DKI 

Nasib serupa juga dialami Syafaq, 21 tahun. Seperti Dito, ia kuliah  di UNJ. Syafaq mengambil jurusan ilmu keolahragaan dan sudah semester 8. Ia cemas kuliahnya justru terhenti menjelang pengerjaan tugas akhir. Apalagi, kedua orang tua Syafaq sudah tak lagi bekerja. 

"Kami berdagang kecil-kecilan dan itu hasilnya tidak dapat membiayai semester saya karena hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Saya jualan es, air isi ulang, dan gas. Itu pun (keuntungannya) hanya sedikit," kata Syafaq kepada Alinea.id, Rabu (6/2).

Syafaq mengaku sempat mencari tahu alasan pencoretan namanya dari daftar penerima KJMU ke Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pihak P4OP, kata Syafaq, saling lempar tanggung jawab. 

"Dalihnya sinkronisasi data dari pemerintah pusat. Itu yang membuat mahasiswa bahkan orang tua bertanya-tanya sekaligus geram terkait ini. Terlebih lagi, Pemda DKI terkesan tidak  transparan terkait penyeleksian status kelayakan di DTKS ini," kata Syafaq.

Syafaq menuturkan ia dan keluarganya sedang memutar otak untuk mempersiapkan biaya kuliah sebesar Rp1 juta untuk semester berikutnya. Tak punya tabungan, ia berharap namanya kembali masuk sebagai penerima KJMU.

"Mahasiswa akhir, termasuk saya, yang terancam bayar double untuk langkah selanjutnya sebenarnya ingin melakukan diskusi terkait transparansi DTKS. Namun, itu belum sempat dilakukan karena ada informasi lanjutan bahwa DTKS sudah kembali normal," kata Syafaq.

Berubah-ubah

KJMU merupakan program bantuan dana pendidikan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sejak September 2016. Program ini digagas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semasa jadi Gubernur DKI Jakarta. Program itu dilanjutkan oleh Anies Baswedan. 

Ananda, salah satu mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta yang juga dicoret namanya sebagai penerima KJMU, membenarkan keputusan Pemprov DKI terkesan sepihak. Februari lalu, ia sempat mengecek namanya masih masuk dalam daftar penerima beasiswa. 

"Saya sempat melakukan uji coba terhadap sistem baru KJMU, yakni menggunakan web. Dari sistem tersebut, awalnya DTKS saya terdaftar. Namun, dua minggu setelahnya, saya cek berubah menjadi tidak terdaftar. Besoknya saya cek, kembali terdaftar sampai kemudian dicek lagi menjadi tidak layak dengan desil yang tidak diketahui," ujar Ananda kepada Alinea.id.

Ananda mengatakan beasiswa dari KJMU sangat berarti bagi ia dan keluarga. Pasalnya, UKT Ananda terbilang tinggi, yakni Rp5 juta per semester. Duit sebesar itu tak mungkin bisa diperoleh ibunya yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh pabrik. 

"Sumber keuangan keluarga paling dari hasil kerja mama. Soalnya, orang tua saya tinggal satu, yaitu mama sendiri. Mama saya kerja sebagai buruh pabrik. Untuk biayain keperluan keluarga, kadang suka kurang. Saya rasa, kalau untuk biaya semester tanpa beasiswa, akan sangat sulit," ujar Ananda.

 

Sentimen: positif (76.2%)