Sentimen
Negatif (79%)
7 Mar 2024 : 10.32
Informasi Tambahan

Event: KTT ASEAN

Kab/Kota: Beijing, Manila

Tokoh Terkait

KTT ASEAN-Australia Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza

7 Mar 2024 : 17.32 Views 3

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

KTT ASEAN-Australia Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza

MELBOURNE, iNews.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia menghasilkan beberapa seruan, salah satunya gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Palestina. KTT berlangsung selama 3 hari, berakhir Rabu (6/3/2024). 

Selain itu KTT juga menyerukan semua pihak untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan terkait dengan sengketa perairan.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan ASEAN dan Australia juga menyerukan tatanan berbasis aturan di Indo Pasifik, seiring upaya Beijing untuk meningkatkan kehadirannya di Laut China Selatan.

“Kami menyadari manfaat menjadikan Laut China Selatan sebagai lautan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Kami mendorong semua negara untuk menghindari tindakan sepihak yang membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan,” bunyi pernyataan bersama, dikutip dari Reuters.

Pernyataan bersama juga menegaskan kembali keprihatinan atas kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza serta menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.

“Kami mengutuk serangan terhadap seluruh warga sipil dan infrastruktur sipil yang menyebabkan semakin memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza termasuk terbatasnya akses terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya. Kami mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera dan bertahan lama,” demikian isi pernyataan.

Australia menjadi tuan rumah KTT yakni berlangsung di Melbourne untuk memperingati 50 tahun hubungan kedua pihak.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan situasi di Laut China Selatan secara umum stabil dan sikap negaranya soal wilayah sengketa konsisten dan jelas.

“Kami akan mengelola perbedaan dengan negara-negara terkait secara baik dan menerapkannya secara penuh dan efektif bersama negara-negara ASEAN,” katanya.

Respons China itu disampaikan sehari setelah Filipina memanggil wakil kepala misi Beijing di Manila. Filipina melayangkan protes atas tindakan agresif Angkatan Laut (AL) China terhadap misi pengiriman logistik pasukan Filipina yang ditempatkan di perairan dangkal Laut China Selatan.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan melalui sembilan garis putus-putus,  jalur pelayaran strategis bernilai lebih dari 3 triliun dolar AS setiap tahunnya.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (79.9%)