FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Anies-Cak Imin, Muhammad Said Didu, menyemprot Dedi Mulyadi yang memamerkan program makan siang gratis di sebuah sekolah dasar (SD).

Said Didu menyoroti perbedaan antara bantuan sosial (Bansos) dan makan gratis untuk anak-anak.

Menurut Said Didu, makan siang gratis seharusnya bukan dipamerkan, melainkan merupakan hak anak-anak untuk memperoleh nutrisi yang memadai di sekolah.

"Terus apa bedanya dengan Bansos atau bantuan lainnya?," ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (5/3/2024).

Said Didu juga menyentil Dedi Mulyadi terkait pernyataannya sebelumnya yang menyandingkan harga beras dengan skincare.

Dalam pandangan Said Didu, Bansos yang seharusnya menjadi bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, terkadang digunakan untuk hal-hal yang kurang esensial.

"Bagaimana kalau Ibunya gunakan utk beli skin care?," tandasnya.

Sebelumnya, dalam unggahannya di aplikasi X @DedyMulyadi71, dia memamerkan makan siang gratis di sebuah SD.

Dalam keterangannya, Dedi menulis dengan uang Rp15 ribu, makan siang anak-anak sekolah jadi berwarna.

"Rp15 ribu makan siang jadi berwarna," kata Dedi.

Dikatakan Dedi, tentunya itu terjadi jika uang untuk program makan siang diberikan kepada orangtua anak-anak sekolah agar berkreasi sendiri.

"Saat uangnya diserahkan ke ibunya untuk dimasak sendiri di rumah. Happy Lunch untuk semua," kuncinya.

(Muhsin/fajar)