Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Deddy Corbuzier dan Qodari Tuding Bocor Alus Tempo Hoax, Prof Henri Sebut Disiplin Verifikasi: Itu Bedanya Wartawan Tempo dengan Mereka
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dan Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Henri Subiakto, memberikan tanggapan terkait tudingan yang dilontarkan Deddy Corbuzier terkait pemberitaan Bocor Alus Tempo.
Seperti diketahui, dalam podcastnya, saat berbincang dengan Qodary, apa yang diberitakan Bocor Alus Tempo dituding hoax.
Tepatnya, mengenai pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden Jokowi pasca pemungutan suara Pemilu 2024.
Menurut Henri, Deddy Corbuzier dan Qodary, narasumber pada podcast tersebut, bukanlah jurnalis yang terlatih dan biasa melakukan proses check and recheck serta disiplin verifikasi terhadap beberapa narasumber.
"Deddy dan Qodary kan bukan jurnalis yang diajarkan dan biasa harus check and recheck serta melakukan disiplin verifikasi terhadap beberapa narasumber," ujar Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysatrio (4/3/2024).
Hal ini menjadi perbedaan mendasar dengan wartawan Tempo.
"Itu bedanya wartawan Tempo dengan mereka," ucapnya.
Lebih lanjut, Henri mengungkapkan bahwa seseorang yang sulit memisahkan antara mengungkap fakta dengan menyampaikan pendapat atau sikapnya biasanya merupakan bagian dari tim sukses.
"Belum lagi ketika seseorang sudah sulit memisahkan antara mengungkap fakta dengan menyampaikan pendapat atau sikapnya karena orang itu adalah tim sukses," tukasnya.
Tim sukses, kata Henri, memiliki kepentingan untuk mendahulukan keuntungan pihak yang didukung.
"Punya kepentingan harus bicara mendahulukan keuntungan pihak yang didukung," tandasnya.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier ngotot mengatakan apa yang diberitakan oleh Tempo adalah sebuah kekeliruan.
Sebab, dia yang merasa ada di lokasi membantah adanya pertemuan yang dilakukan Prabowo bersama dengan Presiden Jokowi.
"Yang cewek itu ngomong, pak Prabowo dipanggil Jokowi dua kali, saat Pemilu, sebelum dia ke Kartanegara dan setelah dia dari Istora, ngomongin begini-begini," kata Deddy.
Deddy bahkan berani mengatakan hal tersebut karena dirinya ikut bersama Prabowo pulang usai dari Istora Senayan.
"Di situ juga tahu, ini bohong, ini salah. Karena dari Istora itu pak Prabowo kembali ke tempat. Ada gua, sampai tidur. Jadi gak ada itu cerita," Deddy menegaskan.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (94.1%)