1 Maret 2024 04:20 WIB

Herrnan Khaeron sebut permintaan beras yang tinggi diduga karena para caleg memborong beras untuk mememuhi kebutuhan pemilunya.

Herman Khaeron (instagram/@ehermankhaeron)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Politikus Partai Demokrat, Herman Khaeron mengungkap sejumlah alasan kenaikan harga beras di pasaran. Menurutnya, kenaikan harga beras di sejumlah daerah disebabkan oleh permintaan yang tinggi jelang Pemilu 2024 serta bersamaan dengan momentum menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Herman yang juga anggota Komusi IV DPR itu lantas menyinggung permintaan beras yang tinggi diduga karena para caleg memborong beras untuk mememuhi kebutuhan pemilunya.

"Kemarin kan ada momentum pemilu. Pemilu kan mungkin para caleg beli beras juga untuk bagi-bagi dan lain sebagainya," kata Herman di Kompleks Parlemen, Kamis (29/2/2024).

Hadi Tjahjanto Bertemu Sri Sultan, Singgung Pasca-Pemilu

Selain itu, ia menduga kondisi El Nino di sejumlah negara termasuk Indonesia menjadi salah satu penyebab produksi beras menjadi turun yang berdampak pada kenaikan harga.

"Nah, inilah yang menyebabkan produksi agak turun, dalam prinsip ekonomi jadi hukum besinya adalah kalau supply berkurang demandnya naik," ujarnya.

Keputusan India yang menutup ekspor beras, kata dia, juga berimbas pada kenaikan harga beras di dalam negeri. Ia menyebut Indonesia harus mencari beras dari negara lain.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk melakukan langkah konkrit untuk mensetabilkan harga beras. Ia menyebut pemerintah melalui Bulog bisa melakukan operas pasar. Selain itu, memastikan petani segara melakukan penanaman padi.

"Keputusan pemerintah yang harus segera mempengaruhi stok bulog untuk melakukan operasi pasar harus segera dilakukan. Kemudian percepatan tanam dan persiapan masa panen ini juga harus dipersiapkan," pungkasnya.