Sekretaris TPN Ganjar-Pranowo, Hasto Kristiyanto, menyatakan hasil dalam hitung cepat (quick count) yang ada sangat berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. Oleh karenanya, diduga terjadi kecurangan yang telah didesain untuk memenangkan Prabowo-Gibran versi quick count.

“Kami akan mengusulkan kepada tim pemenangan nasional Ganjar-Mahfud agar dibentuk suatu tim khusus,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Menurut Hasto, tim itu akan bekerja selama satu bulan seiring dengan penghitungan menyeluruh. Sebab, hari ini saja sejumlah relawan telah memberikan video hingga dugaan kecurangan di sejumlah TPS.

“Nanti barang kali akan muncul suara-suara kenapa harus dibentuk tim investigasi? Oh tidak mau menerima kekalahan, itu pasti yang akan muncul, kemudian muncul desain pembelaan,” tutur Hasto.

Lebih lanjut Hasto memaparkan, seluruh petinggi TPN, petinggi koalisi parpol pengusung, hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan terjun langsung melakukan investigasi. Hal itu lantaran kejanggalan yang terjadi diklaim sangat jelas.

Ditambahkan Hasto, Megawati sendiri memiliki keyakinan bahwa apa yang diperlihatkan kepada masyarakat atas quick count tersebut tidak sepeti aslinya. Berbagai kritikan datang dari akademisi hingga munculnya Dirty Vote.

“Artinya memang ada suatu persoalan yang sangat fundamental yang berkaitan dengan legitimasi pemilu, baik itu proses maupun dari hasil pemilu itu sendiri,” ungkapnya.

Hasto memaparkan, para relawan Prabowo-Ganjar untuk selalu mengingat bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. Selain itu, diharapkan agar bersabar menunggu semua penghitungan secara real pada Maret 2024 mendatang.

Di sisi lain, Hasto juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan hak suaranya. Dia berharap, masyarakat akan terus mengawal demokrasi karena dampaknya akan lebih berbahaya ke depan jika hal itu diciderai.