Sentimen
Negatif (99%)
1 Mar 2024 : 03.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait

Jet Militer Myanmar Jatuh Karena Kegagalan Teknis

1 Mar 2024 : 03.59 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

Jet Militer Myanmar Jatuh Karena Kegagalan Teknis

Jakarta -

Junta militer Myanmar mengungkapkan jet militernya jatuh karena kegagalan teknis. Pesawat tersebut pesawat ketiga militer yang dikatakan jatuh dalam empat bulan di Myamar.

Dilansir AFP, Jumat (1/3/2024), pesawat itu jatuh di dekat Kota Magway di Myanmar tengah tak lama setelah tengah hari karena 'kerusakan mesin', kata junta dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pilot telah menyelamatkan diri dan diselamatkan.

Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian mengenai model pesawat tersebut namun sumber militer, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa pesawat tersebut adalah MIG-29 buatan Rusia.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myanmar berada dalam kekacauan sejak penggulingan pemerintahan Aung San Suu Kyi oleh militer pada tahun 2021 yang memicu protes dan konflik besar-besaran di sebagian besar negara.

Junta militer sedang berjuang untuk menghancurkan perlawanan terhadap pemerintahannya yang dilakukan oleh kelompok pemberontak etnis yang sudah lama ada dan Pasukan Pertahanan Rakyat pro-demokrasi yang lebih baru.

Dalam beberapa pekan terakhir pasukannya telah kehilangan sebagian besar wilayah di dekat perbatasan utara Tiongkok dan kendali atas beberapa rute perdagangan yang menguntungkan.

Armada udara junta buatan Rusia dan Tiongkok semakin banyak diminta untuk membantu pasukan yang berperang di darat, kata para analis.

Pada bulan Januari, sebuah pesawat angkut melampaui landasan pacu saat mendarat di negara tetangga India tersebut untuk mengumpulkan tentara yang melarikan diri dari pemberontak bersenjata yang melawan militer.

Pada bulan November, satu unit jet tempur ringan yang membawa dua pilot jatuh di bagian Timur negara itu, dan pejuang anti-kudeta mengklaim bahwa merekalah yang menembak jatuh pesawat tersebut.

Amnesty International mengatakan militer kemungkinan menggunakan serangan udara sebagai 'hukuman kolektif' terhadap warga sipil yang mendukung pejuang anti-kudeta.

(rfs/rfs)

Sentimen: negatif (99.8%)