Sentimen
Negatif (99%)
28 Feb 2024 : 14.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kalibata, Pancoran

Kasus: korupsi

Demo Aneh di Kantor ICW-Lokataru, Jumlah Pengamanan dari Kepolisian Disorot

28 Feb 2024 : 14.16 Views 15

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Demo Aneh di Kantor ICW-Lokataru, Jumlah Pengamanan dari Kepolisian Disorot

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Demo mestinya membawa agenda jelas. Tuntutan mesti terang.

Kemarin, dua kantor masyarakat sipil, Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Lokataru Foundation, yang beberapa kali menyuarakan dugaan kecurangan pemilu 2024 disambangi ratusan aparat kepolisian.

Personel gabungan itu melakukan pengamanan aksi yang dilakukan pendemo yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI dan Jong Intelektual Timur Cinta Damai.

Kegiatan pengamanan tersebut menimbulkan pertanyaan.

Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW Wana Alamsyah mengatakan ada beberapa hal yang janggal dalam pengamanan tersebut. Pertama, soal jumlah aparat.

Pantauan di lapangan, ada ratusan personel kepolisian dari satuan brimob, sabhara dan polsek setempat yang dikerahkan dalam pengamanan.

Selain itu, petugas kepolisian juga menyiagakan kendaraan water canon di Kantor ICW yang berlokasi di Jalan Kalibata Timur IV, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pengerahan ratusan aparat kepolisian dan water canon itu tidak sebanding dengan jumlah massa aksi yang hanya berjumlah puluhan orang. Lebih sedikit dari estimasi awal yang disebutkan, yakni 1.000 orang.

Wana menambahkan, pihaknya juga menilai isu rasisme yang disampaikan para pendemo juga kurang relevan dengan bidang kerja ICW yang selama ini bergerak di isu korupsi. Tak hanya itu, para pendemo juga enggan menerima ajakan dialog yang ditawarkan ICW.

”Mereka (massa, Red) bilang ICW melakukan ucapan rasis, kami kejar siapa dan apa? Dia (pendemo, Red) tidak bisa menjawab,” ujarnya.

Sementara itu, koordinator aksi demo Abdul Azis Fadirubun dalam keterangannya menyebut demonstrasi tersebut merupakan upaya kelompoknya mendesak masyarakat sipil meminta maaf dan mencabut kata rasisme terhadap bangsa Timur.

Menurut dia, kata rasisme itu dinilai kerap digaungkan oleh masyarakat sipil. (tyo/jpg/zuk)

Sentimen: negatif (99.9%)