Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, stunting
Ekonom Ingatkan Makan Siang Gratis Prabowo Berisiko Bebani APBN
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah ekonom meyakini program makan siang gratis akan menambah berat beban Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). Program ini dinilai tak perlu buru-buru dieksekusi.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan ada 3 kemungkinan dampak yang akan terjadi dari pelaksanaan makan siang gratis kepada APBN.
Dampak pertama, kata dia, adalah pemerintah akan menggeser anggaran lainnya untuk menjalankan makan siang gratis ini.
"Dana yang dibutuhkan ini kan besar, kemungkinan mereka akan men-trade off dari program yang ada," kata Faisal, Selasa (27/2/2024).
Apabila skenario ini yang dipilih, Faisal mengatakan maka pemerintah akan menggeser anggaran yang tadinya digunakan untuk program perlindungan sosial maupun anggaran kesehatan untuk dijadikan anggaran makan siang. Imbas dari kebijakan ini, kata dia, adalah anggaran untuk BPJS Kesehatan atau pendidikan mungkin saja berkurang.
"Itu konsekuensi kalau program makan siang dijalankan secara penuh dengan perkiraan anggaran di atas Rp 400 triliun," kata dia.
Faisal melanjutkan apabila pemerintah tidak ingin menggeser anggaran yang sudah ada, maka pilihan lain adalah menaikkan penerimaan pendapatan. Namun, menurut dia opsi ini terasa tidak mungkin. Sebab, meningkatkan anggaran hingga Rp 400 triliun dalam jangka waktu pendek akan sangat sulit dilakukan.
Dia mengatakan opsi lainnya adalah dengan memperlebar defisit alias menambah utang. Dia menilai opsi ini yang paling mungkin dilakukan pemerintah.
"Ini yang saya bilang paling besar kemungkinannya adalah dengan menaikkan defisitnya," kata dia.
Faisal berkata ketika kebijakan menambah defisit ini yang dipilih, maka konsekuensinya cukup berat. Menurut dia, selama ini APBN sudah babak belur dihantam oleh pandemi Covid-19. Utang bertambah sehingga kewajiban Indonesia untuk membayar bunga utang juga makin tinggi.
"Beban bunga utang sudah meningkat dari tahun ke tahun, ke depan ruang fiskalnya bisa makin tipis," ujar dia.
Makan siang gratis menjadi salah satu janji kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasangan ini menjadi pemenang Pemilihan Presiden 2024 versi hitung cepat berbagai lembaga survei. Pasangan yang didukung oleh Presiden Joko Widodo ini juga unggul sementara dalam rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan suara yang belum masuk 100%.
Meski belum resmi menjadi pemenang, pemerintah Presiden Jokowi mulai mengambil ancang-ancang melaksanakan program makan siang gratis. Pemerintah berencana memasukkan anggaran tersebut ke dalam Rancangan APBN 2025. Dalam rapat kabinet kemarin, rencana pelaksanaan program ini juga sudah dibahas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai rapat mengatakan defisit untuk APBN 2025 dirancang pada rentang 2,45% hingga 2,8% dari Produk Domestik Bruto. Ini artinya defisit melebar dibandingkan dalam APBN 2024 atau 2023. Sri Mulyani berkata rancangan defisit itu sudah menghitung program yang akan dilaksanakan oleh presiden terpilih.
Direktur Eksekutif Center for Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira berkata pemerintah seharusnya tak perlu buru-buru dalam melaksanakan program ini. Menurut dia, ruang fiskal yang dimiliki RI sedang sempit oleh bunga pembayaran utang yang meningkat dan banyaknya program-program lain yang menelan anggaran jumbo, seperti Ibu Kota Nusantara.
"Kalau anggaran besar seperti makan siang dan IKN berjalan secara paralel, maka yang dikhawatirkan adalah defisit anggarannya akan semakin menjadi beban bagi perekonomian," kata dia.
Dia menyarankan agar pemerintah menyiapkan terlebih dahulu anggaran dan ketersediaan bahan makanan untuk menjalankan program ini. Bila tidak disiapkan, dia khawatir program ini malah akan menambah beban APBN, bahkan inflasi yang disebabkan oleh bahan makanan.
"kalau tidak disiapkan hulunya dengan serius yang terjadi adalah kenaikan harga dan belum tentu petani diuntungkan, program ini dan kenaikan harga akan lebih dinikmati dari sisi distributornya," ujar dia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program makan siang gratis merupakan upaya untuk memperbaiki gizi dan pengentasan stunting. Menurut dia, program ini tidak akan menambah defisit APBN.
Dia mengatakan defisit APBN 2024 dan 2025 hampir sama, yakni pada rentang 2,4-2,8%. "Kan budget defisitnya hampir sama dengan tahun ini 2,4 sampai 2,8," kata dia.
Airlangga menuturkan pemerintah akan menjalankan program ini secara bertahap. Sumber anggaran, kata dia, bisa saja diambil dari anggaran pendidikan, kesehatan maupun menjadi program baru.
"Ya nanti macam-macam, bisa dari pendidikan bisa, dari kesehatan, banyak faktor dan bisa program baru juga, kombinasi," kata dia.
[-]
-
Tim Prabowo-Gibran Singgung Defisit APBN 6%, Ada Apa?(haa/haa)
Sentimen: positif (100%)