Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York, Doha
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Serangan ke Rafah Akan Jadi 'Paku Terakhir Peti Mati' Gaza
Detik.com Jenis Media: News
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa operasi militer skala penuh Israel terhadap Rafah di Jalur Gaza bagian selatan akan memberikan pukulan mematikan terhadap program bantuan kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir AFP, Selasa (27/2/2024), Guterres mengingatkan bahwa bantuan kemanusiaan masih "sama sekali tidak mencukupi" di wilayah Jalur Gaza yang selama beberapa bulan terakhir terus digempur serangan-serangan militer Israel yang berperang melawan Hamas.
Berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin (26/2), Guterres menyebut Rafah sebagai "inti dari operasi bantuan kemanusiaan" di wilayah Palestina.
Rafah yang merupakan kota paling selatan di Jalur Gaza itu menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang menghindari gempuran Israel.
"Serangan besar-besaran Israel terhadap kota ini tidak hanya akan menakutkan bagi lebih dari satu juta warga sipil Palestina yang berlindung di sana, tapi juga akan menjadi 'paku terakhir di peti mati' bagi program-program bantuan kami," sebut Guterres dalam pernyataannya.
Komentar Guterres ini disampaikan setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali, pada Minggu (25/2), bahwa negaranya bermaksud melancarkan invasi darat ke Rafah dalam upaya mewujudkan "kemenangan total" atas Hamas.
Netanyahu bahkan mengklaim bahwa ketika invasi darat dilakukan, kemenangan atas Hamas hanya tinggal "beberapa minggu lagi". Dia juga menyebut bahwa potensi gencatan senjata terbaru, yang sedang dibahas di Doha, hanya akan menunda operasi militer Israel di Rafah yang sudah pasti akan dilaksanakan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sentimen: negatif (66.3%)