Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Bulog Bogor Pastikan Stok Beras Aman Hingga Ramadan
JabarEkspress.com Jenis Media: News
BOGOR, JABAR EKSPRES – Kepala Bulog Cabang Dramaga Bogor, Yanto Nurdiyanto, memastikan ketersediaan stok beras di Bulog cabang Dramaga, Kabupaten Bogor dipastikan aman hingga bulan suci Ramadan. Secara fisik, stok beras yang ada di gudang Bulog Bogor sebanyak 1.700 ton dan masih akan datang lagi sebanyak 5.400 ton.
“Ketersediaan sangat aman sampai menjelang bulan Ramadan. Jadi di perkirakan stok akhir di bulan Febuari menjadi 7.000 ton. Nah, stok sebanyak itu akan digunakan untuk menyiapkan bantuan pangan alokasi Febuari,” katanya kepada media, Selasa 27 Februari 2024.
Selain itu, stok tersebut juga akan dipergunakan untuk stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) juga untuk kegiatan gerakan pangan murah.
“Bulog menyalurkan beras ke titik pasar tradisional dan bekerjasama dengan Pemda untuk kegiatan pangan murah. Kemudian, Bulog menjual sendiri kepada masyarakat secara langsung,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemkot Bogor dan Bulog Siapkan 7,5 Ton Beras Murah di 14 Titik, Cek Lokasi dan Jadwalnya!
Upaya Bulog Untuk Pengendalian Harga BerasBelakang ini, harga beras di pasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bahkan harga per liter mencapai Rp13 ribu sampai Rp14 ribu.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bulog memiliki penugasan langsung dari pemerintah.
Pertama, Bulog menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat secara gratis. Hal itu bertujuan untuk meringankan masyarakat dari sisi pengeluaran pembelian bahan pokok pangan.
“Kemudian Bulog juga karena langka di titik pasar dengan menyalurkan cadangan beras pemerintah melewati toko yang ada di pasar. Sehingga itu supaya mengisi stok di pasar dengan stok Bulog,” ucapnya.
“Bulog juga bekerjasama dengan Pemda gerakan pasar murah. Nah, itupun sama mengisi kekosongan yang ada di masyarakat. Jadi, masyarakat bisa beli langsung pada program GPM itu,” sambungnya.
BACA JUGA: BULOG Jabar Tetap Gelontorkan Beras
Penyebabnya Kenaikan Harga dan Kelangkaan BerasYanto Nurdiyanto menambahkan, kenaikan harga dan kelangkaan beras itu adalah hukum sebab akibat. Kelangkaan ini disebabkan turunnya produktivitas hasil panen. Menurunnya itu mengakibatkan deman dan suplai tidak seimbang.
“Pasokan dan permintaan lebih banyak permintaan. Nah, akibatnya mengakibatkan kenapa turunnya produktivitas karena El Nino faktornya itu,” jelasnya.
Sentimen: positif (97%)